Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaris Tembus Rp10.000 per Lembar, Ini Rencana Stok Split Saham BBNI

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan masih mempertimbangkan rencana korporasi untuk pemecahan nilai saham atau stock split BBNI.
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk. Achmad Baiquni (tengah), mendengarkan pertanyaan didampingi jajaran direksi saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk. Achmad Baiquni (tengah), mendengarkan pertanyaan didampingi jajaran direksi saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA  - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. menyatakan masih mempertimbangkan rencana korporasi untuk pemecahan nilai saham atau stock split BBNI.

BNI berniat merealisasikan pemecahan nilai saham pada 2018. Kendati begitu, saat dikonfirmasi, Direktur Keuangan Bank Negara Indonesia Rico Rizal Budidarmo belum memastikan waktu pelaksaaan dan rasio stock split.

“Kami masih fokus pada kinerja dan kualitas aset yang dapat berpengaruh pada saham BBNI,” katanya kepada Bisnis, Rabu (17/1/2018).

Mengacu pada data Bloomberg, nilai saham BBNI masih stabil di level 9.600, tidak ada perubahan harga antara saat penutupan perdagangan bursa pada Selasa (16/1) serta pembukaan dan penutupan perdagangan pada hari ini.

Namun, pada siang hari, sempat ada kenaikan harga saham ke level 9.650 kendati tidak bertahan lama. Pada saat yang bersamaan, BNI tengah mengggelar jumpa pers mengumumkan kinerja perseroan sepanjang 2017 yang mencetak kenaikan laba secara konsolidasi sebesar Rp13,62 triliun, tumbuh 20,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp11,34 triliun.

Selain itu, BBNI untuk pertama kalinya juga berhasil mencatatkan total aset yang melampaui level Rp700 triliun, tepatnya Rp709,33 triliun, tumbuh 17,6% dibandingkan dengan akhir 2016 yang mencapai Rp603,03 triliun.

Adapun, terkait rencana rasio stock split BBNI tersebut, akan diputuskan dalam rapat umum pemegang saham yang direncanakan dalam kuartal I/2018.

Sebelum BBNI, dua bank pelat merah lainnya telah lebih dahulu melakukan aksi serupa, yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). BMRI memilih pemecahan nilai saham dengan rasio 1:2 sedangkan BBRI menggunakan rasio 1:5.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper