Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merger Bank Syariah, BTN dan BNI Tunggu Langkah Konkret Pemerintah

Bisnis.com, JAKARTA - Merger atau penggabungan antara PT Bank BNI Syariah dengan Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. telah diwacanakan sejak beberapa waktu lalu, namun hingga kini realisasinya masih belum ada titik terang.
Plt Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo memberikan penjelasan pada paparan kinerja BNI Syariah Triwulan 2 Tahun 2017, di Jakarta, Selasa (25/7)./JIBI-Nurul Hidayat
Plt Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo memberikan penjelasan pada paparan kinerja BNI Syariah Triwulan 2 Tahun 2017, di Jakarta, Selasa (25/7)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA - Merger atau penggabungan antara PT Bank BNI Syariah dengan Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. telah diwacanakan sejak beberapa waktu lalu, namun hingga kini realisasinya masih belum ada titik terang.

Dalam kondisi seperti ini, kedua bank yang akan menjadi objek merger tersebut memilih fokus pada upaya meningkatkan kapasitas secara organik sambil menunggu langkah dari pemerintah melalui Kementerian BUMN.

Pelaksana Tugas Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengatakan, sejauh ini pihaknya belum mendapat informasi lanjutan mengenai rencana penggabungan bank syariah dan unit usaha syariah bank pelat merah tersebut.

"Belum ada informasi lagi. Itu ranahnya di atas [pemerintah], bukan di kami," katanya kepada Bisnis, Senin (22/1/2017).

Dihubungi terpisah, Direktur BTN Budi Satria menerangkan bahwa wacana mengenai merger antara UUS BTN dan BNI Syariah memang ada. Akan tetapi, sebagai objek merger, kedua bank milik pemerintah tersebut masih menunggu kejelasan dari Kementerian BUMN.

"Pada prinsipnya kami mengikuti arahan dari Kementerian BUMN tentang hal tersebut," ujarnya.

Dengan status BTN syariah yang masih berupa unit usaha, Budi mengatakan pihaknya akan terlebih dahulu melakukan spin off atau pemisahan unit tersebut menjadi satu entitas bank syariah yang terpisah. Akan tetapi, rencana spin off itu pun masih harus menunggu lampu hijau dari kementerian BUMN.

"Atau paling lambat tahun 2023 sesuai dengan mandat spin off oleh regulator," imbuh Budi.

Sembari menunggu kejelasan mengenai konsolidasi perbankan syariah, UUS BTN akan fokus pada ekspansi bisnis tahun ini.

Budi Satria menambahkan, rencana bisnis unit syariah pada tahun ini tetap fokus pada bisnis perumahan dan nilai ikutannya melalui pembiayaan perumahan subsidi program pemerintah dan nonsubsidi, serta pembiayaan komersial lainnya.

Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. selaku induk usaha BNI Syariah juga terus berupaya meningkatkan kapasitas permodalan bank syariah tersebut. Pada akhir tahun lalu, BNI telah menyuntik modal BNI Syariah senilai Rp1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper