Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Demi Recovery Plan, BRI Ingin Rilis Convertible Bond Rp500 Miliar

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) sebagai salah satu bank sistemik, berniat merilis convertible bond senilai Rp500 pada 2018.
Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Mohammad Irfan (kiri) berbincang dengan Direktur Haru Koesmahargyo, disela-sela penjelasan mengenai kinerja perusahaan, di Jakarta,Rabu (24/1)./JIBI-Dedi Gunawan
Direktur PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) Mohammad Irfan (kiri) berbincang dengan Direktur Haru Koesmahargyo, disela-sela penjelasan mengenai kinerja perusahaan, di Jakarta,Rabu (24/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) sebagai salah satu bank sistemik, berniat merilis convertible bond senilai Rp500 pada 2018.

Emisi surat utang yang dapat dikonversi menjadi permodalan tersebut dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) nomor 14/2017 tentang Rencana Aksi (recovery plan) Bagi Bank Sistemik.

Dalam aturan tersebut, bank yang masuk kategori sistemik wajib menetapkan opsi pemulihan, berupa penambahan modal dan mengubah modal atau investasi tertentu menjadi modal (konversi utang/write off). Mekanisme tersebut dikenal dengan konsep bail-ini.

“Sekarang ada mekanisme bail-in, di mana kami punya kewajiban untuk recovery plan [menerbitkan surat utang konversi]. Untuk kepentingan itu saya kira nilainya sekitar Rp500 miliar,” kata Direktur Strategi Bisnis dan Keuangan Bank BRI Haru Koesmahargyo saat ditemui di gedung Bursa Efek Indonesia, Kamis (25/1/2018).

Haru menambahkan, realisasi emisi diharapkan dapat dilakukan pada semester I/2018 setelah pihaknya menyampaikan rencana tersebut secara formal ke regulator.

Terkait nominalnya yang tidak terlalu besar, Haru beralasan, permodalan perseroan pada dasarnya masih mencukupi. Dengan posisi capital adequacy ratio (CAR) di level 21%-22%, dia memperhitungkan bank masih mampu ekspansif.

“Tapi ini kan kami perlu surat berharga yang bisa dikorversi menjadi Tier 2 tanpa delutif, jadi ya akan kami lihat dulu kebutuhan dan pasarnya,” lanjutnya.

Pada kesempatan sebelumnya, bank pelat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. juga mengatakan akan merilis convertible bond dengan nilai Rp2 triliun pada paruh kedua 2018.

Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo menuturkan penerbitan surat utang yang dapat dikonversi menjadi permodalan tersebut guna memperkuat rasio kecukupan modal.

“Kami melihat peluang untuk issue [convertible bond] pada semester II. Itu untuk memperkuat modal karena bisa diakui sebagai subdebt,” katanya di Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Selain itu, nantinya dana hasil emisi juga diharapkan dapat akan digunakan untuk mendukung penyaluran pembiayaan infrastruktur. BNI akan agresif memacu kredit ke sektor ekonomi tersebut.

“Rasio CAR [capital adequacy ratio] kami sekitar 17% - 18% saya rasa itu cukup, sehingga kalaupun ada convertible bond, kemungkinan penggunaannya untuk pendanaan proyek jangka panjang, untuk infrastruktur seperti jembatan dan jalan,” tambahnya.

Dalam paparan kinerja 2017, posisi CAR per akhir tahun ada di level 18,5%, lebih rendah bila dibandingkan dengan akhir 2016 19,4%.

Meskipun pada dasarnya kebutuhan likuiditas tambahan BNI tidak terlalu mendesak bagi BNI, penerbitan surat utang obligasi convertible tersebut merupakan kewajiban dari sisi regulasi.

Mengacu pada aturan tentang Rencana Aksi (recovery plan) Bagi Bank Sistemik, batas waktu pemenuhan kewajiban instrumen utang atau investasi yang memiliki karakteristik modal tersebut ditetapkan paling lambat pada 31 Desember 2018 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper