Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Butuh Investasi Infrastruktur US$500 Miliar, Menteri BUMN Temui Investor di Zurich

Pemerintah menawarkan investor untuk ikut dalam pembiayaan proyek infrastruktur di Indonesia dengan target serapan dana mencapai US$500 miliar sampai dengan 2019.
Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) mendengarkan penjelasan Direktur Utama PT Pelindo IV Doso Agung (kedua kiri) dan Direktur Farid Padang (tengah) saat meninjau pembangunan Makassar New Port (MNP) di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (15/1)./JIBI-Paulus Tandi Bone
Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) mendengarkan penjelasan Direktur Utama PT Pelindo IV Doso Agung (kedua kiri) dan Direktur Farid Padang (tengah) saat meninjau pembangunan Makassar New Port (MNP) di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (15/1)./JIBI-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah menawarkan investor untuk ikut dalam pendanaan proyek infrastruktur di Indonesia dengan target serapan dana mencapai US$500 miliar sampai dengan 2019.

Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno mengajak puluhan investor yang berasal dari berbagai negara seperti Kuwait, Qatar, China, Azerbaijan, Malaysia, dan Norwegia untuk berinvestasi dalam proyek pembangunan infrastruktur Indonesia.

Sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah (RPJMN) 2015-2015, total investasi yang diperlukan menembus US$500 miliar.

“Kami berkomitmen untuk mendorong konektivitas di udara, laut, darat dan telekomunikasi, yang juga mencakup internet dan serat optik, serta membangun pembangkit listrik,” ujar Rini dari Zurich, Swiss, melalui siaran pers, Jumat (26/1).

Rini menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan peningkatan rasio elektrifikasi menjadi 96,6%, membangun pembangkit listrik baru hingga kapasitas total menjadi 35.000 MW, membangun 2.650 km jalanan baru dan 1.800 km jalan tol baru.

Selain itu, pembangunan infrastruktur digital juga digenjot dengan mengembangkan jaringan serat optik dari 112.494 kilometer di tahun 2014 menjadi 158.850 kilometer di tahun 2018.

“Rencana ekspansi kami memang terlihat ambisius tetapi pada saat bersamaan sangat realistis,” ujarnya.

Dia mencontohkan beberapa investasi di Indonesia yang menarik minat investor asing antara lain obligasi global berdenominasi Rupiah atau komodo bond PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Keduanya diklaim sebagai obligasi berkualitas tinggi yang dikelola perusahaan BUMN sektor infrastruktur jalan tol.

Pertemuan yang berlangsung di Zurich, Swiss, Kamis (25/1) waktu setempat, juga dihadiri jajaran direksi BUMN antara lain Direktur Utama (Dirut) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Bintang Perbowo, Dirut PT Jasa Marga (Persero) Tbk. Desi Arryani, Dirut PT Angkasa Pura 1 (Persero) Faik Fahmi.

Selain itu, hadir juga Dirut PT Angkasa Pura 2 (Persero) M. Awaluddin, Dirut PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. Alex J Sinaga, Dirut PT PP (Persero) Tbk. Tumiyana, Dirut PT PLN (Persero) Sofyan Basir, Dirut PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Kartika Wirjoatmodjo, Dirut PT BNI (Persero) Tbk. Achmad Baiquni, Dirut PT BRI (Persero) Tbk. Suprajarto, dan Dirut PT BTN (Persero) Tbk. Maryono.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rahayuningsih

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper