Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa pengembangan layanan pembayaran dengan menggunakan teknologi Quick Response Code (QR Code) yang terstandardisasi akan menjadi pekerjaan yang diprioritaskan untuk dapat segera diselesaikan.
Ida Nuryanti, Direktur Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI menegaskan bahwa prioritas penyelesaian standardisasi QR Code tersebut harus dilakukan seiring pesatnya perkembangan teknologi bersangkutan yang saat ini juga sedang digalakkan oleh industri.
"Kita jadikan itu prioritas karena arah teknologi oleh industri mengarah ke sana saat ini," ujarnya, kepada Bisnis, Selasa (30/1/2018).
Namun demikian, kata Ida, meskipun sudah dijadikan prioritas, pihaknya belum bisa menjanjikan bakal bisa selesai kapan, dari pekerjaan tersebut.
"Kalau waktu selesai pastinya tunggu saja, kami tidak bisa pastikan, karena semua perlu proses," ujarnya.
Sebelumnya, diketahui bahwa Bank Indonesia menyarankan pihak-pihak, termasuk perbankan, yang tengah mengembangkan produk pembayaran menggunakan teknologi QR Code untuk menunda dulu pengembangannya dan menunggu yang dibuat BI.
Standar yang tengah disusun tersebut akan memudahkan penerbit dalam hal investasi. "Sebaiknya tunggu. Hold dulu, karena sedang dibuat standarnya. Biar tidak investasi sendiri-sendiri," tutur Ida saat berkunjung ke Kantor Harian Bisnis Indonesia belum lama ini.
Sementara itu, Danu Wicaksana, CEO T-Cash, yang merupakan bagian dari tim perumus untuk standardisasi QR code mengatakan bahwa saat ini pihaknya bersama dengan sejumlah perbankan dan lembaga switching lainnya di Tanah Air sedang menyelesaikan proses perumusannya dan diharapkan dapat segera diluncurkan pada Kuartal I/2018.
Bank Indonesia diketahui saat ini menggandeng Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dalam mewujudkan pengembangab QR code tersandardisasi tersebut.
"Kalau dari timeline-nya by end of Q1 ini. Telkomsel Tcash termasuk di working team. Saat ini masih proses perumusan standarisasi QR," tuturnya kepada Bisnis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
