Bisnis.com, JAKARTA -- Pertumbuhan negatif industri pengolahan tembakau berkontribusi terhadap perlambatan pertumbuhan industri mikro dan kecil sepanjang tahun lalu.
Pertumbuhan industri manufaktur mikro dan kecil tahun lalu hanya naik 4,74%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan pada 2016 sebesar 5,78%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto menuturkan, penurunan industri mikro dan kecil salah satunya memang disebabkan oleh industri pengolahan tembakau.
"Salah satu penyebabnya tembakau yang turun -20,45% dan lain sebagainya," ujar Kecuk, Kamis (1/2/2018).
Dia melihat andil industri tembakau terhadap industri mikro dan kecil secara keseluruhan memang kecil, hanya 0,40%.
Namun, penurunannya dinilai cukup dalam sehingga ini berpengaruh terhadap pertumbuhan keseluruhan industri kecil dan mikro.
Kendati turun, dia menegaskan bahwa sektor industri mikro dan kecil masih bisa lebih ditingkatkan karena peluangnya yang besar.
Selain itu, sektor tersebut melibatkan banyak pelaku sehingga dorongan untuk pertumbuhan yang lebih diperlukan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel