Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank BUMN Cenderung Pupuk Laba dari Komisi Transaksi dan Pasar Uang

Perbankan besar, terutama bank pelat merah, pada tahun ini diperkirakan masih memiliki prospek untuk menjaga labanya di level yang lebih tinggi dari tahun lalu.
Bank BNI/Antara
Bank BNI/Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Perbankan besar, terutama bank pelat merah, pada tahun ini diperkirakan masih memiliki prospek untuk menjaga labanya di level yang lebih tinggi dari tahun lalu.

Hanya saja, menurut Direktur Riset Center of Reform on Economy (CORE) Piter Abdullah, bank-bank tersebut akan cenderung mencari sumber pendapatan nonbunga kredit, baik dari transaksi maupun dari pasar uang.

“Bank-bank besar khususnya pelat merah akan cenderung mempertahankan suku bunga kredit sehingga margin bunga bersih atau NIM akan tetap lebar. Ini karena bank kecil juga cenderung melakukan hal yang sama, mempertahankan suku bunga simpanan serta suku bunga kredit,” katanya saat dihubungi Bisnis, baru-baru ini.

Di sisi lain, dengan risiko pemburukan kualitas kredit di sejumlah sektor seperti pertambangan yang masih cukup tinggi, membuat bank juga akan menahan penyaluran kredit.

“Tren ke depan, demi pertahankan labanya bank BUMN akan mengejar pendapatan dari nonkredit dengan berlomba bermain di instrumen moneter yang bebas risiko seperti SBN serta dari transactional banking yang sekarang sudah marak. Makanya tidak heran ide bank itu macam-macam seperti top up dikenakan biaya,” ujarnya.

Sebagai catatan, bank-bank BUMN membukukan kenaikan laba bersih yang cukup signifikan pada tahun lalu, yakni sebesar 22,8% secara tahunan.

Total laba bersih yang dibukukan empat bank pelat merah yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk., PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk., mencapai Rp66,31 triliun.

Pada periode yang sama, realisasi kenaikan pendapatan yang dibukukan hanya satu digit, tepatnya 8,7% menjadi Rp262,76 triliun. Kenaikan itu menjadi pertumbuhan yang terendah dalam lima tahun terakhir. Penopang kenaikan laba bank BUMN antara lain dari pendapatan komisi (fee based income/FBI) serta pemulihan aset bermasalah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper