Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Maret Gelar Right Issue, Bank Harda Tawarkan 20% Kepemilikan Saham

Maret Gelar Right Issue, Bank Harda Akan Tawarkan 20% Kepemilikan Saham
PT Bank Harda International Tbk./bankbhi.co.id
PT Bank Harda International Tbk./bankbhi.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Harda Internasional Tbk., menyatakan pihaknya merencanakan menawarkan sebanyak 20% dari jumlah saham yang di setor, pada right issue yang segera digelar Maret 2018.

Chief Executive Officer PT Bank Harda Internasional Tbk. Barlian Halim mengatakan bahwa melalui penawaran saham baru tersebut, emiten berkode BBHI tersebut berharap bisa memperoleh dana segar sekitar Rp100 miliar.

"Saham yang akan dilepas maksimal 20% dari saham yang disetor. Untuk harganya belum, nanti setelah kita dapatkan persetujuan dari OJK. Nanti kita kirim sekitar pertengahan Februari 2018," ujarnya, Sabtu (3/2).

Menurutnya penguatan permodalan bagi perusahaan yang kini mayoritas sahamnya dikuasai oleh Hakim Putra Perkasa itu diharapkan mampu menyokong perseroan untuk mewujudkan pertumbuhan kredit 15% pada akhir tahun ini.

Realisasi kredit sampai akhir 2017 sebesar Rp1,74 triliun, tumbuh 24,4% atau sebesar Rp341 miliar. Angka tersebut bahkan bahkan melebihi dari target awal yang semula hanya dipasang tumbuh 10% dan menjadikan rekor pencapaian target terbaik selama delapan tahun terakhir BHI.

"Yang pasti suntikan dana segar ini untuk penguatan untuk dana kita, karena kita mau melakukan ekspansi. Karena memang sudah dibicarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga, kondisi Capital Adequacy Ratio (CAR) kita di atas 20% jadi kan perlu penguatan di sektor modal," ujarnya.

Selain itu, dalam jangka menengah dengan adanya suntikan modal tersebut dapat mendorong untuk segera terwujudnya cita-cita perseroan naik ke BUKU II pada 2021 mendatang. Saat ini posisi modal BBBHI baru Rp400 miliar.

"Untuk BUKU II, itu menjadi rencana jangka menengah kita. Kan ada pertumbuhan organik dan anorganik, jadi pelan-pelan. Harapannya kalau BUKU II supaya aktifitas dan produk produk kita lebih leluasa," terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper