Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Ekonomi 2017 Hanya 5,07%

Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2017 meleset dari target pemerintah yang ditetapkan dalam RAPBN-P 2017, yang sebesar 5,2%. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 5,07%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto (kiri) didampingi Deputi Bidang Statistik Sosial M. Sairi Hasbullah menyampaikan paparan terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2017, di Jakarta, Rabu (6/11)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kecuk Suhariyanto (kiri) didampingi Deputi Bidang Statistik Sosial M. Sairi Hasbullah menyampaikan paparan terkait pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2017, di Jakarta, Rabu (6/11)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2017 meleset dari target pemerintah yang ditetapkan dalam RAPBN-P 2017, yang sebesar 5,2%.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi hanya mencapai 5,07%. Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan angka pertumbuhan tersebut memang di bawah target pemerintah.

"Namun, 5,07% merupakan pertumbuhan tertinggi sejak 2014," ujarnya, Senin (5/2/2018).

Suhariyanto menegaskan semua pihak harus optimistis pertumbuhann ekonomi akan lebih bagus lagi.

Berdasarkan kelompok pengeluaran, tuturnya, konsumsi rumah tangga masih menopang PDB dengan porsi sebesar 58,13%. Dengan demikian, BPS menilai sedikit saja pengaruh terhadap konsumsi rumah tangga maka dampaknya akan besar.

Selain konsumsi, investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) dan ekspor menunjang PDB Indonesia dengan porsi masing-masing 32,16% dan 20,37%. 

Adapun, sumbangan investasi pada 2017 meningkat cukup tinggi yakni mencapai 1,98% dibandingkan tahun sebelumnya, yang sebesar 1,45%.

Berdasarkan lapangan usaha, BPS mencatat sumber pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun lalu berasal dari industri pengolahan dengan porsi 0,91% dan sektor konstruksi dengan 0,67%. 

"Intinya, sumber pertumbuhan selama tiga tahun terakhir tidak bergerak. Sumber utamanya adalah industri pengolahan," terang Suhariyanto. 

Dengan demikian, dia berharap upaya untuk mendorong pertumbuhan industri pengolahan akan berpengaruh sangat signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi mengingat kontribusinya sangat besar terhadap PDB dan penciptaan lapangan kerja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper