Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PDB 2017: Kata Bambang Brodjonegoro Ekonomi Digital Belum Terekam

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyebut kegiatan konsumsi dalam perdagangan elektronik/digital belum terekam sehingga belum membantu kinerja pertumbuhan ekonomi nasional.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S  Brojonegoro menyampaikan sambutan pada Economic & Investment Outlook 2018 bertajuk Optimisme di Tahun Politik di Jakarta, Rabu (17/1/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S Brojonegoro menyampaikan sambutan pada Economic & Investment Outlook 2018 bertajuk Optimisme di Tahun Politik di Jakarta, Rabu (17/1/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA —  Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyebut kegiatan konsumsi dalam perdagangan elektronik/digital belum terekam sehingga belum membantu kinerja pertumbuhan ekonomi nasional.

Pada Senin (5/2/2018) pagi, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kinerja pertumbuhan ekonomi nasional pada 2017. Tercatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada  2017 mencapai 5,07% atau meningkat tipis dari pertumbuhan pada 2016 sebesar 5,03%. Namun pertumbuhan itu masih di bawah target pemerintah 5,2%.

Sepanjang 2017, pertumbuhan konsumsi rumah tangga tercacat sebesar 4,95% terhadap PDB. Dengan pertumbuhan tersebut, konsumsi rumah tangga pada 2017 tercatat berkontribusi sebesar 56,13% terhadap PDB.

Bambang mengatakan jika kita dapat menangkap big data, dimungkinkan potensi kegiatan konsumsi secara daring dapat terekam.

“Kerena mungkin, mungkin, ada data yang tidak terekam. Karena banyak yang dilakukan secara online dan informal online,” tuturnya seusai mengikuti Rapat Pleno Komite Nasional Keuangan Syariah di Istana Kepresidenan, Senin (5/2/2018).

Hanya saja, lanjut Bambang, perlu dipelajari lebih dalam faktor apa saja yang menyebabkan target pertumbuhan ekonomi 2017 tidak tercapai.

“Saya belum lihat dalam-dalamnya, belum pelajari.” tambahnya.

Selain itu, Bambang juga menyebutkan kemungkinan adanya gangguan daya beli masyarakat berpendapatan rendah menjadi penyebab tidak tercapainya pertumbuhan konsumsi rumah tangga mencapai 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper