Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Pendapat Wapres Jusuf Kalla Soal Masih Lambatnya Ekspor

Wapres Kalla menyoroti pertumbuhan ekspor Indonesia yang lebih lambat dibandingkan dengan negara lain terutama Thailand dan Vietnam
Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelum mengikuti rapat terbatas tindak lanjut kebijakan satu peta di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/2/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelum mengikuti rapat terbatas tindak lanjut kebijakan satu peta di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (5/2/2018)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA — Sekretaris Jenderal DPP Lembang 9 Institute Eva Kusuma Sundari menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Dalam pertemuan itu Wapres Kalla menyoroti pertumbuhan ekspor Indonesia yang lebih lambat dibandingkan dengan negara lain terutama Thailand dan Vietnam.

“Ternyata karena kelambanan kita untuk mempunyai free trade agreement dengan negara target ekspor sehingga kita numpang. Jadi untuk beberapa komoditas, karena FTA kita tidak punya, Thailand punya, jadi kita kerja sama dengan Thailand sehingga mengeluarkan biaya-biaya yang tidak perlu sekaligus tidak cepat,” ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Kamis (8/2/2018).

Menurut pimpinan lembaga nirlaba yang fokus pada kajian bidang ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan, keamanan dan kemasyarakatan itu Jusuf Kalla atau JK mengingatkan banyak peluang yang hilang dalam perekonomian Indonesia.

Hal itu diakibatkan negara kita yang sibuk berpolitik kurang cerdas. Eva yang juga anggota Komisi XI DPR dari fraksi PDI Perjuangan mengatakan bahwa saat ini pertumbuhan ekonomi dunia terfokus di negara-negara ekonomi terbuka.

“Artinya tingkat kesejahteraan naik kalau pertumbuhan ekonomi naik. Yang menarik pertumbuhan dan tingkat ekonomi yang baik itu adalah ketika kondisi politik nasional yang sehat. Itu sesuatu yang menurut kami harus dicatat bahwa kinerja ekonomi akan membantu menyehatkan politik. Jangan sampai politik menyandera kesempatan ekonomi kita,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper