Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Cakrawala Proteksi Bidik Sumatra dan Kalimantan

PT Asuransi Cakrawala Proteksi mengandalkan jaringan distribusi di wilayah Sumatra dan Kalimantan guna menangkap peluang pasar asuransi marine cargo seiring implementasi Permendag No.82/2017 tentang Penggunaan Angkutan Laut dan Asuransi Nasional untuk Ekspor dan Impor Barang Tertentu dalam 2 bulan mendatang.
PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia /Istimewa
PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Asuransi Cakrawala Proteksi mengandalkan jaringan distribusi di wilayah Sumatra dan Kalimantan guna menangkap peluang pasar asuransi marine cargo seiring implementasi Permendag No.82/2017 tentang Penggunaan Angkutan Laut dan Asuransi Nasional untuk Ekspor dan Impor Barang Tertentu dalam 2 bulan mendatang.

Wakil Direktur Utama Cakrawala Proteksi Nicolaus Prawiro mengatakan, perseroan akan mengoptimalkan jaringan distribusi melalui kantor cabang yang berada di wilayah Sumatra dan Kalimantan guna meningkatkan premi asuransi marine cargo. Kedua wilayah ini, kata dia, merupakan penghasil CPO dan batu bara nasional.

Diketahui, Permendag No.82/2017 mengatur kewajiban eksportir batu bara dan atau CPO dan importir beras untuk menggunakan angkutan laut dari perusahaan angkutan laut nasional dan asuransi dari perusahaan perasuransian nasional. Sesuai ketentuan Pasal 13, kewajiban ini berlaku enam bulan setelah diundangkan atau pada April 2018.

“Kami andalkan jaringan kantor yang ada untuk penetrasi bisnis ini,” kata dia.

Perseroan membidik kontribusi asuransi marine cargo sebesar Rp36 miliar atau 3% terhadap target pendapatan premi Rp1,2 triliun pada tahun ini. Saat ini, perseroan terus melakukan komunikasi dengan para eksportir CPO dan batu bara.

Nicolaus mengatakan pendapatan premi terbesar masih disumbang dari lini usaha asuransi kendaraan bermotor dan asuransi kebakaran. Lini usaha asuransi kendaraan bermotor menyumbang 56% dan asuransi kebakaran menyumbang 40% terhadap pendapatan premi. Adapun, 4% lainnya dari lini usaha asuransi rekayasa (engineering), asuransi pengangkutan barang atau pengapalan (marine cargo), asuransi rangka kapal (marine hull), dan lini asuransi tanggung gugat (liability).

Perseroan membukukan pendapatan premi bruto sebesar Rp1,01 triliun pada 2017 atau naik 30% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp777 miliar. Pendapatan premi bruto tahun ini ditarget mencapai Rp1,2 triliun atau naik 20% dari perolehan tahun lalu.

“Kebijakan ini akan sangat membantu dan mendukung premi asuransi pengangkutan,” imbuh Nicolaus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper