Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. memperkirakan tahun ini akan ada banyak surat berharga yang diterbitkan untuk memenuhi permintaan kredit.
Penurunan bunga kredit akan berdampak pada suku bunga dana simpanan, khususnya untuk dana mahal, seperti deposito guna mengurangi beban bunga.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, pertumbuhan dana pihak ketiga Bank Mandiri akan sedikit turun ke level 9% jika dibandingkan dengan pertumbuhan sepanjang 2017 yang mencapai 12%.
Tahun lalu kondisinya agak berbeda di mana dana pihak ketiga BMRI tumbuh 11% dan kredit hanya mencapai 10,2% sehingga ada kelebihan dana. "Jadi banyak masuk surat berharga, tahun ini sepertinya akan terbalik," ujarnya di Jakarta, Rabu (7/2/2018).
Untuk memenuhi permintaan kredit yang diproyeksi meningkat pada tahun ini, Tiko memprediksi ada banyak surat berharga yang akan diterbitkan. Tahun ini bank pelat merah tersebut menargetkan kredit tumbuh 11% - 12% dari realisasi pada 2017 yakni 10,2% atau senilai Rp729,5 triliun.
Surat berharga yang dimiliki oleh Bank Mandiri sepanjang 2017 mencapai Rp79,4 triliun atau turun 1,4% secara tahunan dari Rp80,5 triliun.
Pemerintah dan regulator tengah berencana untuk menggeser perilaku investasi nasabah ke pasar modal dengan menawarkan produk investasi variatif dan nilai kembali yang cukup tinggi.
Salah satu caranya adalah dengan menghimbau perbankan untuk secara bertahap menurunkan suku bunga deposito.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1689600101.jpg?w=348&h=261){kind=logo}
