Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Agar Tak Tertipu Investasi Bodong, Apa Yang Perlu Dilakukan?

Tingginya angka kerugian masyarakat itu tentu menjadi perhatian banyak pihak. Namun, secara pribadi Anda juga perlu memahami bagaimana agar tidak tertipu tawaran investasi bodong.

Bisnis.com, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan pernah menyebut bahwa selama 10 tahun terakhir, kerugian masyarakat akibat investasi bodong diperkirakan mencapai ratusan triliun.

Tingginya angka kerugian masyarakat itu tentu menjadi perhatian banyak pihak. Namun, secara pribadi Anda juga perlu memahami bagaimana agar tidak tertipu tawaran investasi bodong.

Direktur PT Reliance Sekuritas Indonesia Sriwidjaja Rauf punya beberapa cara agar terhindar dari tipu-tipu dan dana Anda tidak lari ke mana.

Pertama, Anda harus memahami dan mempelajari produk investasi yang akan dibeli.

Kedua, pastikan apakah produk tersebut mempunyai legalitas yang telah disetujui oleh pihak otoritas baik Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bursa Efek Indonesia (BEI).

Kemudian, ketiga, cari informasi secara lengkap, perusahaan yang menjual produk investasi tersebut. Jangan sungkan, untuk tanyakan langsung ke OJK maupun BEI. Tak kalah penting, jangan percaya dengan penawaran return atau imbal hasil yang tinggi.

“Setiap investasi selalu ada risiko. Semakin tinggi investasi semakin tinggi pula risikonya. Di pasar modal, semua sales yang ditugaskan menjual produk investasi harus mempunyai izin dari OJK. Jadi calon investor harus berani menanyakan legalitas tersebut,” tegas Sriwidjaja melalui keterangan tertulis, Senin (12/2/2018).

Tak kalah penting, baca juga kontrak pembukaan rekening dengan baik agar tahu hak dan kewajiban sebagai investor.

Di sisi lain, kewajiban perusahaan harus menjelaskan dengan benar apapun produk investasi tersebut. Sementara itu, jika terdeteksi ada unsur penipuan yang dilakukan oleh penjual produk, dapat langsung mengadu ke perusahaan efek.

Lebih lanjut, katanya, pelajari juga karakter diri sendiri. Kenali, apakah Anda termasuk tipe investor moderat, konservatif atau spekulatif. Kemudian, pilihan investasi yang diambil apakah untuk jangka pangjang atau jangka pendek

Terakhir, jangan simpan telur dalam satu kerajang. Artinya, dalam berinvestasi, investor harus menyebarkan investasi kedalam beberapa produk dan portofolio agar dapat meminimalkan risiko. Pilih mana saham untuk jangka panjang. Mana untuk trading.

“Jangan pernah malu untuk belajar. Cari informasi dari riset. Setiap perusahaan efek yang baik pasti ada tim riset yang dapat membantu investor mengambil keputusan,” tegas Sriwidjaja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper