Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ketua Kadin Rosan P. Roeslani: Harmonisasi Pusat-Daerah Banyak Dikeluhkan

Pemerintah Indonesia ingin meningkatkan ekspor dan investasi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Namun, pelaku usaha menilai masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi terutama masalah regulasi.
Rosan P. Roeslani/twitter.com
Rosan P. Roeslani/twitter.com

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah Indonesia ingin meningkatkan ekspor dan investasi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Namun, pelaku usaha menilai masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi terutama masalah regulasi.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan P. Roeslani mengatakan bahwa kunci untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia di antaranya memang melalui peningkatan ekspor dan investasi.

Akan tetapi, kata dia, saat ini yang menjadi hambatan utama adalah banyaknya regulasi dan harmonisasi kebijakan di pusat dan daerah.

“Kembali lagi apakah regulasi yang begitu banyak dan memang yang paling banyak dikeluhkan adalah harmonisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Di daerah itu banyak sekali malah menghambat,” ujarnya di Kantor Wakil Presiden, Senin (12/2/2018).

Menurutnya, dalam menumbuhkan ekspor akan bergantung pada industri apa yang akan dibangun dan menjadi unggulan. Di sisi lain, dalam membangun industri unggulan  membutuhkan waktu yang tidak singkat.

“Tetapi memang yang perlu kita bangun bersama industri kita ini perlu ditunjang juga dengan policy, kebijakan yang business friendly, environment friendly,” ujarnya.

Di sisi lain, kata dia, ekspor Indonesia saat ini masih ditunjang komoditas yang mencapai 70%. Padahal, banyak dari negara-negara di Asia Tenggara ekspor komoditasnya lebih kecil dan hasil industri manufakturnya sudah berjalan baik.

Selain itu, hambatan lainnya dalam meningkatkan ekspor dan investasi adalah suku bunga di Indonesia relatif semakin lebih tinggi. Kemudian daya saing logistik di dalam negeri juga tinggi.

“Hal-hal itu juga membuat ekspor barang kita ini jadi less competitive. Kebijakan kita dari segi fiskal ini apa juga yang perlu kita perkuat dan kalaupun sudah ada kenapa selama ini mungkin tidak dipergunakan,” tuturnya.

Sebelumnya, terkait peningkatan ekspor dan investasi tersebut Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada Selasa (6/2/2018) bertemu secara khusus.

Hal itu ditindaklanjuti dengan rapat antara Jusuf Kalla bersama empat menteri dan Kepala BKPM untuk mengevaluasi ekspor dan penanaman investasi di Indonesia agar bisa ditingkatkan kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper