Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

FWD Life Perluas pasar Unit Linked dengan Keagenan Digital

Asuransi Jiwa FWD Life bakal memperkuat distribusi produk unit linked dengan digitalisasi agen. Strategi ini menjadi alternatif untuk meningkatkan penetrasi asuransi mengingat tingginya pengguna smartphone.
FWD life/dokumentasi
FWD life/dokumentasi

Bisnis.com JAKARTA -- Asuransi Jiwa FWD Life bakal memperkuat distribusi produk unit linked dengan digitalisasi agen. Strategi ini menjadi alternatif untuk meningkatkan penetrasi asuransi mengingat tingginya pengguna smartphone.

Wakil Direktur Utama FWD Life Rudi Kamdani mengatakan produk unit linked telah berkontribusi hingga 90% dari pendapatan perusahaan. Untuk itu, diperlukan strategi untuk memperluas pasar, yakni dengan meanfaatkan sistem digital.

Ke depannya, dia meyakini jalur digital tersebut dapat memangkas biaya operasional secara signifikan. Selain itu, pemanfaatan teknologi juga dapat membantu nasabah untuk memahami produk asuransi.

“Dengan begitu, harga produk bisa murah. Lalu, informasi yang ada di dalam website tidak mungkin berubah, jadi lebih pasti. Begitu bertemu dengan agen, 70% mereka sudah memahami produk ini,” tuturnya, Senin (12/2).

Tak hanya biaya operasional, waktu yang dibutuhkan seorang agen untuk melakukan penutupan atau closing juga lebih kilat.

Bahkan, seorang agen dapat memroses hingga empat nasabah dalam dua hari, sementara pada saat kondisi normal, seorang agen hanya dapat memproses satu orang dalam dua pekan dengan cara manual.

Namun, proses ini dilakukan secara online to offline, artinya komunikasi antara nasabah dan agen tidak dilakukan 100% online.

Dalam prosesnya, tetap dilakukan pertemuan tatap muka paling tidak sekali setelah nasabah memutuskan produk yang dipilihnya.

Pemanfaatan jalur digital ini sejatinya hanya sebatas untuk memperkanalkan produk, sementara proses pemasukan data dan pendaftaran tetap dilakukan oleh agen.

“Tidak ada yang berbeda dari klaim. Pada saat bertemu, semua disclaimer tetap harus disampaikan sampai mendapat persetujuan dari nasabah,” katanya.

Kendati menggenjot metode online, Rudi menyatakan tidak akan lantas mengurangi jumlah agen karena masih banyak pelanggan yang butuh bertemu tatap muka ketika melakukan konsultasi.

Hal tersebut diiyakan oleh Direktur & Chief Agency Officer Hendra Thanwijaya. Menurutnya, sistem keagenan masih menjadi yang utama dalam memasarkan produk.

Guna mendukung rencana digitalisasi ini, perusahaan tengah melakukan pelatihan kepada lebih dari 3.000 agennya yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Perubahan ini dipenuhi dengan tantangan, seperti mengubah cara pandang dan cara kerja agen yang terbiasa manual.

Selain digitalisasi, FWD Life juga bakal menambah lima kantor pemasaran di luar dan dalam Pulau Jawa guna memperluas penetrasi pasar asuransinya.

Hingga saat ini FWD Life telah tersebar di delapan kota yakni, Jakarta, Bandung, Surabaya, Semarang, Denpasar, Medan, Batam, Pekanbaru, dan Palembang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper