Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

P2P Lending Syariah Ethis Indonesia Incar Pasar Properti

Perusahaan financial technology yang bergerak di bidang peer-to-peer (P2P) lending berbasis syariah, Ethis Indonesia, bakal merangsek ke pasar properti di Indonesia.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Perusahaan financial technology yang bergerak di bidang peer-to-peer (P2P) lending berbasis syariah, Ethis Indonesia, bakal merangsek ke pasar properti di Indonesia.

Perusahaan menargetkan pembiayaan mencapai Rp180 miliar pada tahun ini.

Founder Ethis Indonesia Ronald Wijaya mengatakan sampai saat ini, perusahaan telah merealisasikan pembiayaan kepada 15 proyek properti dengan total nilai Rp60miliar dari 450 investor.

Dia optimistis tahun ini pertumbuhannya akan semakin baik mengingat pasar perumahan subsidi yang sangat potensial di negara berkembang seperti di Indonesia.

“Kami dalam hal ini didukung pasar perumahan subsidi yang justru lebih bagus daripada yang kelas menengah,” katanya kepada Bisnis, Selasa (13/2/2018).

Perusahaan, lanjutnya, akan lebih agresif terutama jika sudah mengantongi permohonan registrasinya sebagai P2P lending di OJK yang diestimasikan terealisasi pada kuartal I tahun ini.

Ethis merupakan perusahaan di bawah grup Ethis Venture berbasis di Singapura dan Indonesia yang telah berdiri sejak empat tahun lalu.

Hingga saat ini, sudah ada tiga platform di Indonesia yang didirikan grup tersebut, yakni Ethis Indonesia, Kapital Boost, dan Sadaqah. Semuanya berprinsip syariah.

Jika saat ini perusahaan masih terbatas dengan pasar ritel, nantinya Ronald bakal mulai menyasar pasar institusi yang bisa diajak berkolaborasi untuk memberikan pembiayaan.

Hingga saat ini, 99% investor masih berasal dari luar negeri, tepatnya dari 26 negara, seperti Singapura, Malaysia, Timur Tengah, Jerman, Australia, dan lainnya

“Mereka tertarik karena prinsipnya yang syariah. Nah, untuk tahun ini kami justru ingin menggiatkan investor lokal kan proyeknya di sini. Dengan begitu, investor akan lebih mudah untuk memantau perkembangan proyek,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper