Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengumpulan Data E-Commerce Masih Terhambat

Rencana Badan Pusat Statistik untuk merekam data penjualan e-commerce pada awal tahun ini terkendala oleh sulitnya proses pengumpulan data omzet dan transaksi pelaku usaha.
llustrasi e-commerce
llustrasi e-commerce

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana Badan Pusat Statistik untuk merekam data penjualan e-commerce pada awal tahun ini terkendala oleh sulitnya proses pengumpulan data omzet dan transaksi pelaku usaha.

Semula, Badan Pusat Statistik (BPS) yang mengandeng Indonesia e-Commerce Association (IdEA) berencana memulai perhitungan data e-commerce pada Januari 2018.

Kepala BPS Suhariyanto menuturkan pihaknya belum dapat menyelesaikan rencana tersebut karena masih memerlukan pendekatan lebih intens kepada para pelaku e-commerce. Hal ini dilakukan agar pelaku usaha memahami tingkat kepentingan pengumpulan data tersebut.

"Kami butuh sosialisasi lebih agar mereka mau berpartisipasi," ungkapnya, setelah kick off meeting Sensus Penduduk 2020, Rabu (14/2/2018).

Menurut Suhariyanto, pihaknya sudah mendapatkan data pelaku e-commerce dari iDEA. Namun, BPS masih membutuhkan data omzet dan transaksi agar dapat mengetahui jenis barang yang diminati konsumen.

"Kalau dilihat sekarang itu kan barang-barang yang berkaitan dengan traveling, beli tiket, pesan hotel, dan sebagainya. Kalau pun kita ngomong barang mungkin handphone, jam tangan," paparnya.

BPS juga sebenarnya sudah mampu menangkap data transaksi dan ketersediaan barang, baik yang diproduksi di dalam negeri maupun impor.

Namun, yang dituju BPS adalah kajian mengenai pergeseran preferensi konsumen. Hal ini dinilai sebagai poin terpenting dari pengumpulan data tersebut.

Dalam pengumpulan data ini, BPS dibantu oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan idEA. Pengumpulan data diharapkan dapat selesai tahun ini.

Data yang diperoleh, lanjut Suhariyanto, bisa digunakan untuk mengetahui tingkat kualitas pertumbuhan ekonomi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Editor : Annisa Margrit

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper