Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Sri Mulyani : Pemulihan Ekonomi Belum Disertai Kenaikan Produktivitas

Kementerian Keuangan bersama World Bank menyelenggarakan Seminar International on Human Capital as a New Driving Force of Economy. Seminat merupakan bagian dari rangkaian program Voyage to Indonesia menuju sidang tahunan IMF-WB 2018.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pemaparan saat mengisi kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (28/8)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan pemaparan saat mengisi kuliah umum di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (28/8)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, DENPASAR-- Kementerian Keuangan bersama World Bank menyelenggarakan Seminar International on Human Capital as a New Driving Force of Economy. Seminat merupakan bagian dari rangkaian program Voyage to Indonesia menuju sidang tahunan IMF-WB 2018.

Seminar bertujuan untuk merumuskan berbagai rekomendasi kebijakan untuk mengatasi masalah-masalah di bidang sumber daya manusia.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan isu ini penting diangkat lantaran sangat relevan dengan kondisi yang dihadapi seluruh negara di dunia terkait pemulihan ekonomi yang belum disertai kenaikan produktivitas. Dengan begitu, investasi di bidang SDM atau human capital perlu didukung untuk menopang pemulihan ekonomi tersebut.

Menkeu menilai human capital dapat mengurangi kemiskinan dan kesenjangan di dunia. Apalagi saat ini, isu mengenai human capital sangat relevan dan menjadi topik di semua seminar.

Menkeu Sri Mulyani : Pemulihan Ekonomi Belum Disertai Kenaikan Produktivitas

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menyampaikan pidato utama di hadapan peserta
Seminar On Human Capital as a New Driving Force of Economy di Bali./Bisnis-Ni Putu Eka Wiratmini

Di lain sisi, human capital saat ini juga sedang dihadapkan dengan gencarnya perkembangan teknologi. Perubahan dan perkembangan teknologi dinilai tidak hanya memberikan potensi namun juga mendegradasi kesempatan kerja manusia. Diprediksi akan ada 5 juta pekerjaan yang hilang karena teknologi.

"Dikhawatirkan pemulihan ekonomi tidak akan berlanjut tanpa ada perbaikan produktivitas, jadi isu produktivitas menjadi sangat penting agar kondisi ekonomi global menjadi sehat dan bisa bertahan lama dalam pemulihannya," kata Menkeu, Kamis (1/3/2018).

Menurut Menkeu, investasi di bidang sumber daya manusia saat ini begitu penting dilakukan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kemakmuran negara. Adapun SDM yang berkualitas dapat dilihat dari tiga aspek yaitu pendidikan, kesehatan, dan kesetaraan gender.

Menurutnya, Indonesia selama 10 tahun belakangan telah memfokuskan program pendidikan untuk meningkatkan kualitas SDM. Adapun sebanyak 20% anggaran negara difokuskan untuk pendidikan yang programnya meliputi Kartu Indonesia Pintar, Wajib Belajar 9 tahun, Bantuan Operasional Sekolah, hingga beasiswa bidikmisi.

Sementara, untuk kebijakan mengenai kesehatan, pemerintah telah menjatahkan 5% dari anggaran negara untuk meningkatkan kecukupan nutrisi dan program perlindungan lainnya.

"Ini bukan politik anggaran, ini sangat jelas berpihak pada pembangunan human capital," katanya.

Dia mengakui saat ini tantangan yang dihadapi negara-negara di dunia adalah memanfaatkan sumber daya yang ada untuk meningkatkan human capital. Daerah yang minim sumber daya alam tidak berarti akan lambat dalam hal pertumbuhan ekonomi. Semua itu bergantung pada human capital yang memanfaatkan sumber daya tersebut.

"Untuk daerah tidak punya sumber daya alam, walaupun ada sumber daya alam kalau kualitas manusia tidak baik maka tidak bisa dimanfaatkan," katanya.

Seminar dibagi dalam tiga sesi, menghadirkan pembicara utama beberapa menteri kabinet kerja, ahli lembaga keuangan internasional, negara-negara maju dan berkembang, profesional, dan akademisi.

Sesi pertama mengangkat topik Human Capital as a Driver of Economic Growth and the Foundation of Prosperity, sesi kedua mengenai Human Capital and Future Work, dan sesi ketiga tentang Key Opportunities and Challenges in Human Capital Investment.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper