Bisnis.com, JAKARTA -- Inflasi bahan makanan pada Februari 2018 dinilai sebagai pencapaian yang sangat baik mengingat cuaca yang tidak bersahabat.
"Dengan mempertimbangkan cuaca yang kurang bersahabat, angka 0,13% dan andil terhadap inflasi keseluruhan 0,01% ini bagus sekali," kata Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/3/2018).
Suhariyanto mengatakan, inflasi tersebut merupakan kombinasi nilai keseluruhan, karena ada beberapa bahan makanan yang harganya naik juga yang mengalami penurunan.
Adapun, komoditas dominan yang memberikan andil inflasi adalah beras (0,04%), bawang putih (0,04%), ikan (0,02%), dan bawang merah (0,02%).
Semantara itu, komoditas dominan yang memberikan deflasi adalah daging ayam ras (0,04%), telur ayam ras (0,04%), dan cabai merah (0,02%).
Baca Juga
Berdasarkan hasil rilis perkembangan indeks harga konsumen BPS, seluruh harga pada Februari secara umum mengalami kenaikan terkendali sebesar 0,17%, dan dengan inflasi tahun kalender 2018 adalah 0,79%.
"Mudah-mudahan awal maret ini kita mulai dengan optimisme, [karena] kenaikan harga secara umum di 82 kota menunjukkan terjadi inflasi 0,17%, terkendali," kata Suhariyanto.
Ia mengatakan, nilai inflasi tersebut merupakan kombinasi nilai keseluruhan, di beberapa kota ada yang mengalami inflasi, tetapi ada juga yang deflasi.
Inflasi tertinggi di Jayapura, yakni 1,02%, sedangkan inflasi terendah di Palangkaraya 0,04%.
Sementara itu deflasi tertinggi terjadi di Medan 0,96%, dan deflasi terendah di Lubuklinggau 0,02%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel