Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Walau Cuaca Tidak Bersahabat, Inflasi Bahan Makanan Masih Wajar

Dengan mempertimbangkan cuaca yang kurang bersahabat, angka 0,13% dan andil terhadap inflasi keseluruhan 0,01% ini bagus sekali
Pekerja menata tumpukan bawang putih saat operasi pasar bawang putih di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/6)./Antara-R. Rekotomo
Pekerja menata tumpukan bawang putih saat operasi pasar bawang putih di Semarang, Jawa Tengah, Jumat (2/6)./Antara-R. Rekotomo

Bisnis.com, JAKARTA -- Inflasi bahan makanan pada Februari 2018 dinilai sebagai pencapaian yang sangat baik mengingat cuaca yang tidak bersahabat.

"Dengan mempertimbangkan cuaca yang kurang bersahabat, angka 0,13% dan andil terhadap inflasi keseluruhan 0,01% ini bagus sekali," kata Kepala Badan Pusat Statistik Kecuk Suhariyanto dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Suhariyanto mengatakan, inflasi tersebut merupakan kombinasi nilai keseluruhan, karena ada beberapa bahan makanan yang harganya naik juga yang mengalami penurunan.

Adapun, komoditas dominan yang memberikan andil inflasi adalah beras (0,04%), bawang putih (0,04%), ikan (0,02%), dan bawang merah (0,02%).

Semantara itu, komoditas dominan yang memberikan deflasi adalah daging ayam ras (0,04%), telur ayam ras (0,04%), dan cabai merah (0,02%).

Berdasarkan hasil rilis perkembangan indeks harga konsumen BPS, seluruh harga pada Februari secara umum mengalami kenaikan terkendali sebesar 0,17%, dan dengan inflasi tahun kalender 2018 adalah 0,79%.

"Mudah-mudahan awal maret ini kita mulai dengan optimisme, [karena] kenaikan harga secara umum di 82 kota menunjukkan terjadi inflasi 0,17%, terkendali," kata Suhariyanto.

Ia mengatakan, nilai inflasi tersebut merupakan kombinasi nilai keseluruhan, di beberapa kota ada yang mengalami inflasi, tetapi ada juga yang deflasi.

Inflasi tertinggi di Jayapura, yakni 1,02%, sedangkan inflasi terendah di Palangkaraya 0,04%.

Sementara itu deflasi tertinggi terjadi di Medan 0,96%, dan deflasi terendah di Lubuklinggau 0,02%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper