Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sulap Uang Ratusan Ribu Jadi Miliaran Lewat Reksa Dana

Investasi reksa dana juga bisa dibilang relatif mudah dilakukan, dengan dana yang tidak terlalu besar, punya Rp100.000 pun Anda sudah bisa beli. Kalau pintar memilih manajer investasi, untungnya bisa lebih tinggi dari pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Beraktivitas di pasar modal./JIBI-Abdullah Azzam
Beraktivitas di pasar modal./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA -- Sejalan dengan gairah di pasar modal Tanah Air, investasi reksa dana juga sangat menjanjikan sebagai cara Anda untuk menumbuhkan dana. Bahkan, karena dana dikelola manajer investasi yang berpengalaman, investor reksa dana tidak perlu memikirkan pergerakan harga saham.

Investasi reksa dana juga bisa dibilang relatif mudah dilakukan, dengan dana yang tidak terlalu besar, punya Rp100.000 pun Anda sudah bisa beli. Kalau pintar memilih manajer investasi, untungnya bisa lebih tinggi dari pertumbuhan indeks harga saham gabungan (IHSG).

Pekerja kantoran misalnya, bisa mulai dengan menyisihkan ratusan ribu hingga sekian juta setiap kali gajian, dan kelak bisa menikmati dana miliaran. Tak perlu pusing-pusing memikirkan trading setiap hari, karena yang mengelola dana di pasar modal adalah manajer investasi. Meski begitu, tetap saja banyak yang belum memahami reksa dana secara benar.

Lantas, bagaimana menjadikan uang ratusan ribu itu menjadi miliaran? Perencana keuangan Safir Senduk menuturkan, apabila Anda secara rutin dan konsisten menambah investasi pada reksa dana dalam jangka panjang, harapan untuk menuai miliaran rupiah dapat terpenuhi.

“Sangat, sangat bisa kalau melakukan penambahan secara rutin setiap bulannya. Kalau cuma ratusan ribu terus tidak ada tambahan setiap bulan bertahun-tahun bisa juga menjadi miliaran, namun lama banget. Jadi memang harus ada tambahan rutin,” jelas Safir.

Namun, Safir menuturkan masing-masing orang memiliki kemampuan finansial yang berbeda-beda. Oleh karena itu, penambahan nominal investasi sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan finansial dan tujuan investasi masing-masing individu.

“Paling tidak dapat menambah 10%-20% dari income kita setiap bulannya, apalagi setiap tahun pendapatan juga bisa meningkat,” katanya.

Menurut Safir, yang perlu diingat adalah keuntungan atau imbal hasil reksa dana bergantung dari pemilihan jenis produk yang dipilih. Pilihan itu disesuaikan dengan profil setiap individu.

Berdasarkan data Infovesta Utama, kinerja reksa dana indeks periode 1 tahun terakhir cukup menggemberikan.

Sebagai contoh, ada PG Indeks Bisnis-27 berhasil mencatat kinerja di atas 25%, Simas IDX 30 mencatat return 29,01%. Begitu juga CIMB Principal Index IDX30 yang mampu mencatatkan kinerja hingga 27,14%.

Produk lain yang berhasil mencatatkan return di atas 30% adalah produk yang dirilis PT Pinnacle Persada Investama yakni Pinnacle Enhanced Liquid ETF yang berhasil meraih return hingga 30,39%.

Saat ini, terdapat empat jenis produk reksa dana yang dapat dibeli oleh masyarakat, yakni reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran, dana reksa dana saham.

Menurut Safir, terdapat beberapa metode yang dapat diaplikasikan untuk memilih produk investasi reksa dana.

Pertama, metode imbal balik atau return plus risiko. Reksa dana terbagi menjadi empat kelompok yaitu berdasar potensi keuntungan dan risikonya, baik dari rendah hingga tertinggi.

Tumor Ganas Retinoblastoma Ternyata Lebih Banyak Serang Balita

Berikut ini jenis reksa dana dari potensi keuntungan rendah menuju ke reksa dana dengan potensi keuntungan tinggi dan juga berisiko tinggi adalah reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksadana campuran dan reksadana saham.

Kedua, metode yang disesuaikan dengan waktu kapan uang tersebut akan dipakai. Misalnya Anda menaruh uang di reksa dana, lalu akan dipakai dalam 10 tahun kemudian untuk biaya uang sekolah bisa masuk reksa dana saham. Sementara itu, apabila uangnya akan digunakan dalam 1 tahun mendatang lebih baik reksa dana pendapatan tetap atau pasar uang.

“Kalau masih muda sangat direkomendasikan untuk pilih reksa dana saham, kalau orang yang yang sudah tua misalnya sudah pensiun asumsinya uangnya akan digunakan dalam waktu dekat jadi sebaiknya bisa masuk reksa dana pendapatan tetap atau pasar uang,” jelasnya.

Ketiga, metode yang menyesuaikan dengan seberapa besar tingkat keberanian dalam mengambil risiko. Terkadang, meskipun masih muda takut untuk mengambil risiko. Jika begitu reksa dana yang dianjurkan adalah reksa dana pasar uang atau pendapatan tetap.

Sebaliknya, apabila seseorang yang sudah senior atau bahkan sudah tua tetap berani mengambil risiko, tidak ada salahnya untuk tetap masuk investasi saham.

PILIH SELURUH PRODUK REKSA DANA

Lebih lanjut, ada sebagian orang memilih seluruh produk investasi reksa dana  secara bersamaan untuk memecah risiko. Apakah hal tersebut direkomendasikan?

Safir menilai langkah tersebut kurang efektif. Justru  kemungkinan Anda tidak akan mendapatkan hasil yang maksimal.

“Ada istilah jangan taruh telur di satu keranjang. Tapi saya menambahkan jangan taruh telur di terlalu banyak keranjang karena akan susah bawanya. Sama seperti reksa dana kalau terlalu banyak menaruh ke banyak keranjang hasilnya tidak akan maksimal, jadi fokus satu saja,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper