Bisnis.com, JAKARTA -- PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) berencana menyelesaikan pendirian Unit Usaha Syariah dalam rencana pengembangan bisnisnya sepanjang tahun ini. Pendirian Unit Usaha Syariah ini guna mendukung pengembangan KPR Syariah di Indonesia.
Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan Sarana Multigriya Finansial (SMF) Heliantopo memproyeksi pendirian Unit Usaha Syariah (UUS) dapat selesai pada semester I tahun ini. Saat ini, perseroan tengah menunggu dikeluarkannya fatwa dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) terkait penerbitan Efek Beragun Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi (EBAS-SP).
"Segera tahun ini, semester I," katanya, Jumat (2/3/2018).
Dalam upaya pengembangan bisnis, SMF bekerja sama dengan BTN mengadakan seremonial pencatatan EBA-SP kelas A senilai Rp1,82 triliun di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada pekan depan. Ini sebagai bagian dari pelaksanaan transaksi sekuritisasi sebesar Rp2 triliun.
Heliantopo menambahkan SMF juga berencana melakukan kerja sama dengan perusahaan pembiayaan sekunder di Malaysia, Cagamas, pada tahun ini.
"Kami akan kerja sama dalam waktu dekat. Sekitar bulan ini penandatanganannya. Dengan kerja sama ini, maka kami dapat bertukar informasi bagaimana Cagamas dapat berkembang," imbuhnya.
Dalam paparan kinerja pada Jumat (2/3/2018), SMF mencatatkan pendapatan sebesar Rp1,12 triliun pada 2017. Jika dibandingkan dengan realisasi 2016 yang sebesar Rp979,89 miliar, maka capaian tahun lalu meningkat 20,3%.
Sementara itu, laba setelah pajak sepanjang tahun lalu sebesar Rp397,42 miliar atau meningkat 25,3% dibandingkan dengan realisasi 2016 yang sebesar Rp317,28 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel