Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Sahabat Sampoerna Bidik Pertumbuhan Kredit UMKM Naik 15%

PT Bank Sahabat Sampoerna membidik pertumbuhan realisasi penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada tahun ini mampu meningkat hingga 15% dibandingkan tahun lalu.
Bank Sahabat Sampoerna
Bank Sahabat Sampoerna

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Sahabat Sampoerna membidik pertumbuhan realisasi penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) pada tahun ini mampu meningkat hingga 15% dibandingkan tahun lalu.

"Seperti pada RBB [Rencana Bisnis Bank]. Kita targetkan tahun ini tumbuh sekitar 15%," tutur Direktur UKM, Pendanaan, Institusi Keuangan dan Jaringan Kantor PT Bank Sahabat Sampoerna, Ong Tek Tjan kepada Bisnis, Minggu (4/3).

Menurutnya sektor mikro kecil dan menengah masih menjadi penyumbang terbesar, yakni memegang porsi hingga kisaran 75%, dari keseluruhan penyaluran kredit Bank Sampoerna.

"Market kita masih di mikro kecil dan menengah. Saat ini porsi untuk mikro kecil dan menengah sekitar 75% dan kita akan terus tingkatkan di sana," ujarnya.

Ong mengakui bahwa target pertumbuhan kredit yang dipasang tersebut terbilang cukup optimistis ditengah sengitnya persaingan.

Namun demikian pihaknya optimistis akan mampu merealisasikannya seiring dengan sejumlah strategi yang disiapkan perseroan dan jalinan kerjasama dengan beberap pihak untuk mendorong penyaluran kredit tersebut.

Realisasi kredit ke sektor UMKM yang disalurkan Bank ‎Sahabat Sampoerna pada 2017 tumbuh sebesar 23%. Kredit ke sektor UMKM ini membentuk 77,9% dari keseluruhan pinjaman yang disalurkan hingga akhir 2017.

Salah satu upaya untuk mendorong realisasi penyaluran kredit UMKM tersebut antara lain seperti jalinan kerjasama dengan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk. (BJBR) untuk meningkatkan pemberdayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Dengan BJB ini untuk sinergi bersama ke depan. Jika berhasil, kita akan tingkatkan ke level yang lebih tinggi," terangnya.

Jalinan kerjasama yang telah ditandatangani sepekan lalu tersebut menyangkut sinergi kedua belah pihak dalam pemberian dan pengelolaan pinjaman kepada UMKM.

BJB berkomitmen untuk mendukung pembiayaan ke UMKM yang dilakukan bersama dengan Bank Sampoerna. BJB menyediakan dana sekitar Rp1 triliun untuk mendukung UMKM dalam kerja sama tersebut.

Kerja sama ini merupakan bentuk komitmen kedua bank dalam upaya meningkatkan pelayanan‎ bagi masyarakat, khususnya pengusaha UMKM.

Direktur Utama Bank Sampoerna, Ali Rukmijah menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan awal dari kerja sama yang berkelanjutan antara Bank Sampoerna dalam mendukung masyarakat di sektor UMKM.

Kerja sama keduanya merupakan penyediaan pendanaan dan pengelolaan pinjaman yang disalurkan. "Dengan ini Bank Sampoerna akan dapat menyalurkan lebih banyak pinjaman kepada sektor UMKM," ‎jelasnya.

Selain itu, kolaborasi ini diharapkan kian memperkokoh peran dan fungsi masing-masing bank dalam upaya menyejahterakan masyarakat Indonesia.

Direktur Mikro Bank Jabar Banten Agus Gunawan mengatakan Bank BJB menargetkan menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia, salah satunya menjalin kemitraan dengan Bank Sampoerna.

"Selain itu adanya kesamaan fokus bisnis seperti pembiayaan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah serta keinginan untuk memberdayakan masyarakat," terangnya.

Sepanjang 2017, kredit UMKM yang disalurkan Bank BJB sebesar 21%. Sedangkan secara keseluruhan, komposisi kredit UMKM dibandingkan dengan total kredit Bank BJB sebesar 17,1%, atau di atas ketentuan Bank Indonesia (BI) minimal 15%.

Sebelumnya diketahui, Bank Sampoerna mencatatkan laba senilai Rp29,4 miliar per kuartal III/2017. Nilai tersebut tumbuh tipis 4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh pertumbuhan kredit sebesar 10% menjadi Rp6,1 triliun dibandingkan dengan penyaluran kredit pada periode yang sama tahun lalu yakni Rp5,5 triliun.

Sedangkan pendapatan bunga bersih bank juga naik 39% menjadi Rp393,4 miliar dari posisi sembilan bulan pertama 2016 senilai Rp284 miliar.

Sampai kuartal III/2017, porsi penyaluran kredit sektor UMKM mencapai 79% dari total penyaluran kredit perseroan. Jumlah keseluruhan kredit UMKM mencapai Rp4,8 triliun atau tumbuh sebesar 23% dibandingkan dengan kuartal III/2016.

Dari sisi penghimpunan dana, hingga kuartal III/2017 Bank Sampoerna telah membukukan dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp6,8 triliun. Nilai tersebut tumbuh 19% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu yakni Rp5,74 triliun.

Simpanan giro dan tabungan (current account and saving account) berkontribusi sebesar 45,34% menjadi Rp897,6 miliar. Sementara itu, deposito tercatat senilai Rp5,93 triliun, tumbuh 17,48% dibandingkan dengan kuartal III/2016.

Sementara itu, rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross Bank Sampoerna membaik menjadi 3,75% per akhir September 2017, dibandingkan dengan posisi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 5,78%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper