Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KABAR PASAR 6 MARET: Grup Barito ‘Menghijau’, BI Diproyeksikan Naikkan Suku Bunga untuk Stabilisasi

Berita seputar geliat bisnis energi baru terbarukan serta proyeksi penaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia demi mengantisipasi rencana The Fed menjadi sorotan media massa hari ini, Selasa (6/3/2018).

Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar geliat bisnis energi baru terbarukan serta proyeksi penaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia demi mengantisipasi rencana The Fed menjadi sorotan media massa hari ini, Selasa (6/3/2018).

Berikut rincian topik utama di sejumlah media nasional hari ini:

Grup Barito ‘Menghijau’. Bisnis energi baru terbarukan masih sangat menarik, walaupun menyimpan beragam persoalan. Hal ini ditandai oleh aksi konglomerat Prajogo Pangestu untuk semakin fokus ke bisnis itu melalui kepastian akuisisi Star Energy oleh PT Barito Pacific Tbk. (Bisnis Indonesia)

Biaya Masih Tinggi. Penyelenggaraan program Tol Laut dalam tiga tahun terakhir masih menyisakan banyak celah meski disparitas harga mulai berangsur turun. Tanpa penyaluran subsidi angkutan yang tepat, keberlangsungan program ini dalam jangka panjang dipertanyakan. (Bisnis Indonesia)

BI Optimistis Depresiasi Segera Berakhir. Bank Indonesia meyakini pelemahan rupiah akibat sentimen global segera berakhir seiring dengan sentimen positif dari ekonomi dalam negeri yang akan banyak membantu menopang stabilitas rupiah. (Bisnis Indonesia)

Sumber Kebocoran Data Harus Diungkap. Anda mungkin bertanya-tanya darimana penawaran produk bisa mampir ke ponsel pribadi? Sejatinya ini merupakan indikasi kebocoran data penduduk. Proses registrasi pelanggan prabayar menguatkan sinyalemen kebocoran data tersebut. (Kontan)

BI Diproyeksikan Naikkan Suku Bunga untuk Stabilisasi. Bank Indonesia diperkirakan menaikkan suku bunga acuannya dua kali tahun ini untuk stabilisasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, guna mengantisipasi tekanan rencana The Fed menaikkan Fed funds rate empat kali pada 2018. Rupiah pada Senin (5/3) melemah ke level Rp13.780 per dolar AS seiring hampir pastinya penaikan FFR Maret ini, atau terendah dalam sekitar 2 tahun terakhir berdasarkan data Bloomberg. (Investor Daily)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper