Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BKPM Dorong Percepatan Investasi

Badan Koordinasi Penanaman Modal terus melakukan langkah-langkah aktif untuk mendorong percepatan penanaman modal yang ditargetkan mencapai Rp765 triliun tahun ini.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong/JIBI-Dwi Prasetya
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong/JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA--Badan Koordinasi Penanaman Modal terus melakukan langkah-langkah aktif untuk mendorong percepatan penanaman modal yang ditargetkan mencapai Rp765 triliun tahun ini.

Salah satunya adalah dengan melaksanakan tiga kegiatan utama pada tanggal 12-14 Maret 2018 di Hotel Alana, Yogyakarta.

Tiga kegiatan yang akan diintegrasikan yaitu Implementasi Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK) dalam rangka Percepatan Pelaksanaan Berusaha di Kawasan Industri Tahun 2018 pada tanggal 12 Maret 2018, Konsolidasi Perencanaan dan Pelaksanaan Penanaman Modal (KP3MN) 2018 pada tanggal 13 Maret 2018 dan Regional Investment Forum (RIF) pada tanggal 14 Maret 2018.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menegaskan pelaksanaan KP3MN, Perluasan Implementasi KLIK dan RIF dimaksudkan untuk dapat mencapai target realisasi investasi 2018 sebesar Rp765 triliun dan mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi, sekaligus perluasan penciptaan lapangan kerja dan peningkatan ekspor nasional.

“KP3MN sebagai kegiatan yang bertujuan mengkonsolidasikan seluruh aparatur penanaman modal baik di pusat dan di daerah, kemudian KLIK dimaksudkan untuk memperluas kemudahan dan layanan investasi yang dilakukan oleh BKPM, serta RIF bertujuan untuk mengkomunikasikan berbagai kemajuan dan peluang investasi langsung kepada investor,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (6/3).

Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan akan memberikan arahan pada kegiatan KP3MN yang dihadiri oleh 850 pemangku kepentingan. Peserta meliputi Menteri Dalam Negeri, Menteri Perhubungan, Pejabat dari Kementerian/Lembaga, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Lembong mengungkapkan tema untuk acara KP3MN tahun ini adalah Konektivitas Ekonomi dimaksudkan untuk mendorong agar investasi dapat meraih peluang dari globalisasi dan perkembangan teknologi informasi yang cepat berubah.

"Investasi harus mampu mendukung percepatan pembangunan ekonomi yang inklusif, terintegrasi, melengkapi rantai pasok (supply chain) dan efisiensi bagi peningkatan daya saing nasional,” ungkapnya.

Kegiatan KP3MN merupakan kegiatan tahunan untuk mengkonsolidasikan seluruh program dan kegiatan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam penyusunan kebijakan serta perencanaan, promosi, pelayanan perizinan dan nonperizinan, pengendalian pelaksanaan realisasi investasi melalui pemantauan dan fasilitasi permasalahan yang dihadapi penanam modal di lapangan.

Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Farah Ratnadewi Indriani menyampaikan bahwa pemilihan tema Konektivitas Ekonomi dilakukan dengan tujuan bahwa hal tersebut dapat menjadi pendorong perubahan paradigma aparatur pemerintah baik di pusat maupun daerah.

“Harus ada kesamaan untuk dapat mengantisipasi perubahan yang dibutuhkan pelaku usaha melalui penyederhanaan peraturan/regulasi, memangkas perizinan yang tidak perlu, menghapus ekonomi biaya tinggi dan melakukan percepatan integrasi pelayanan perizinan berusaha dari manual menjadi layanan on-line single submission,” lanjut Farah.

Bersamaan dengan kegiatan KP3MN, BKPM juga melaksanakan Peluncuran Implementasi Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi Tahun 2018 (KLIK) dan kegiatan Regional Investment Forum 2018 (RIF).

Kegiatan KLIK bertujuan untuk memperluas cakupan Kawasan Industri (KI) yang ditetapkan sebagai lokasi implementasi KLIK. Sementara untuk kegiatan RIF akan dilakukan dengan mengundang 550 investor baik dalam dan luar negeri dengan tema “Showcasing Investment Opportunities in Lifestyle and Tourism Industry”.

Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Tamba Hutapea mengemukakan KLIK merupakan fasilitas yang diberikan oleh Pemerintah kepada investor setelah memperoleh Pendaftaran Investasi untuk dapat segera melaksanakan konstruksi sambil secara paralel mengurus perizinan pelaksanaan di daerah, yakni IMB, UKL-UPL, dan perizinan pelaksanaan lainnya.

“KLIK telah dilaksanakan sejak 22 Februari 2016 yang peluncurannya dilakukan oleh Bapak Presiden RI di Istana Negara. Selama 2 (dua) tahun ini KLIK telah diimplementasikan di 32 Kawasan Industri yang tersebar di 10 provinsi dan 16 Kabupaten/Kota. Sebanyak 115 proyek/perusahaan telah memanfaatkan fasilitas ini dengan nilai investasi sebesar Rp 130,62 triliun dan memanfaatkan lahan seluas 1.322,96 ha,” lanjutnya.

Tamba menambahkan bahwa tahun ini diharapkan layanan ini dapat diperluas ke beberapa Kawasan Industri di daerah lain sehingga dapat mendukung upaya Pemerintah mendorong percepatan realisasi investasi.

Potensi Pariwisata

Sementara itu terkait dengan pelaksanaan RIF, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong menyampaikan bahwa peluang investasi di sektor lifestyle dan pariwisata, sangat besar.

“Pariwisata saat ini juga menjadi sektor investasi dengan pertumbuhan yang paling menjanjikan dan menyentuh hingga ke level paling bawah masyarakat,” paparnya.

Lembong menyampaikan tiap tahun performa sektor pariwisata terus meningkat. BKPM mencatat realisasi investasi di bidang pariwisata selama lima tahun terakhir (2013-2017) rata-rata tumbuh 20% dan khusus pada tahun 2017 tumbuh mencapai 31% atau mencapai angka US$1,7 miliar.

Turut hadir sebagai pembicara dalam forum tersebut pada pertengahan Maret mendatang, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityazwara, serta Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif Ricky Joseph Pesik.

Sebagai catatan, RIF 2018 merupakan bagian dari kegiatan Voyage to Indonesia 2018 menuju perhelatan akbar IMF-World Bank Annual Meeting di Nusa Dua, Bali tanggal 8-14 Oktober 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper