Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Komoditas Pangan Diprediksi Cenderung Stabil

Inflasi pangan bergejolak dan inflasi umum diperkirakan masih dapat diatur meskipun harga sejumlah komoditas pangan relatif meningkat.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Inflasi pangan bergejolak dan inflasi umum diperkirakan masih dapat diatur meskipun harga sejumlah komoditas pangan relatif meningkat.

Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menyebutkan beras merupakan salah satu harga komoditas pangan yang cenderung naik sejak akhir tahun lalu di tengah penurunan produksi.

"Namun setelah panen raya yang diperkirakan jatuh di bulan ini dan bulan depan, harga komoditas pangan diperkirakan akan cenderung stabil, meskipun pada semester pertama tahun ini cuaca diperkirakan la nina lemah," kata Josua, Minggu (11/3/2018).

Selain itu, dia meyakini pemerintah dan BI juga terus berkoordinasi dalam rangka pengendalian inflasi di daerah sehingga operasi pasar dapat dilakukan apabila terdapat indikasi penurunan pasokan barang atau jasa.

Adapun, inflasi pangan dan inflasi umum diperkirakan memang akan cenderung meningkat di pertengahan tahun jelang bulan Ramadan dan Idul Fitri.

Kendati demikian, harga komoditas pangan juga diperkirakan tetap stabil dengan mempertimbangkan rencana pemerintah yang akan merevisi belanja subsidi energi sehingga tidak terjadi kenaikan tarif listrik dan harga BBM berubsidi yang dapat mempengaruhi inflasi pangan dan inflasi umum secara keseluruhan.

"Jadi, inflasi volatile food dan inflasi umum diperkirakan akan terjaga di bawah 4% pada akhir tahun ini," tegas Josua.

Sementara itu, dia memperkirakan inflasi harga yang diatur pemerintah turun menjadi 5% dari tahun lalu yang mencapai 8,7%.

Hal ini disebabkan oleh adanya high base effect dari tahun lalu dimana pemerintah menaikkan tarif listrik 900VA dan kenaikan biaya administrasi BPKB & STNK.

Meskipun harga BBM nonsubsidi sudah naik dengan mempertimbangkan kenaikan harga minyak internasional, Josua tetap meyakini inflasi dari harga yang diatur pemerintah cenderung akan stabil di level 5%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Hadijah Alaydrus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper