Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Agro Bidik Penyaluran KUR Subdisi Rp143 Miliar

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro) menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) subsidi pada 2018 sebesar Rp143 miliar.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (BRI Agro) menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) subsidi pada 2018 sebesar Rp143 miliar.

Direktur Operasional dan Keuangan BRI Agro Zainuddin Mappa menyatakan KUR tersebut telah mulai efektif diberikan sejak awal tahun.

“Tahun ini targetnya sekitar Rp143 miliar dan sekarang sudah mulai berjalan,” katanya kepada Bisnis, Kamis (15/3/2018).

Pada kesempatan sebelumnya, Direktur Utama BRI Agro, Agus Noorsanto menjelaskan, KUR subsidi yang disalurkan perseroan berupa kredit ritel dengan kisaran Rp100 juta – Rp500 juta. “Ini yang bunganya 7% dengan nilai kredit rata-rata Rp200 juta,” tuturnya.

Agus mengklaim pihaknya telah memiliki pipeline penyaluran kredit ke sektor produktif, khususnya agribisnis seperti perkebunan, pertanian, perikanan dan usaha pupuk.

Perusahaan anak PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. itu akan memberikan kredit ke pelaku usaha yang terkait dengan korporasi yang telah menjadi nasabah eksisting. Hal ini demi meminimalisir tingkat risiko pemburukan kredit.

“Kami sih maunya untuk menekan risiko ya berkerjasama dengan plasmanya nasabah, itu yang kami kasih kasih KUR. Jadi kalau Rp143 miliar, insyallah bisa tercapai tahun ini karena kami sudah punya pipeline.”

Agus melanjutkan, pada tahun lalu BRI Agro tidak mencapai target penyaluran KUR subsidi. Dari target sebesar Rp130 miliar, pihaknya hanya merealisasikan penyaluran Rp4 miliar. Hal itu lantaran pemberian kredit mulai berjalan pada dua pekan terakhir Desember 2017.

“Baru bisa berjalan di akhir tahun karena urusan administrasi dengan penjaminan dan Kementerian Keuangan jadi realisasinya cuma Rp4 miliar,” paparnya.

Pada perkembangan lain, BRI Agro juga membidik kenaikan di segmen kredit konsumer, khususnya untuk pembiayaan perumahan dan kredit tanpa agunan berbasis gaji untuk kalangan pensiunan.

Untuk KPR, lanjut Agus, pihaknya melayani segmen dengan ticket size di bawah Rp1 miliar. Sama seperti KUR, penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) juga akan difokuskan ke perusahaan yang bekerjasama dengan debitur eksisting.

“Kami masuk di perumahan untuk perusahaan plasma. Dan bahkan kalau perlu, kami ingin kerja sama dngan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat supaya dapat dananya juga yang untuk rumah subsidi yang tahun sebelumnya belum ada,” ungkapnya.

Kredit konsumer secara keseluruhan diharapkan tumbuh hingga dua kali lipat pada tahun ini dari realisasi tahun 2017 yang hanya Rp657 miliar. Menurutnya, target tersebut memungkinkan mengingat pasarnya masih prospektif.

Sejalan dengan itu, perseroan telah membentuk unit khusus kredit konsumer yang menangani bidang kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan, kredit pegawai untuk para pensiunan sejak tahun lalu.

Strategi menggenjot kredit konsumer demi menjaga margin bunga bersih dan pembentukan laba. BRI Agro berharap dapat meningkatkan kembali margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) mendekati 5%. “Segmen bisnis konsumer ini masih memungkinkan untuk kami memetik yield yang lebih tinggi, di kisaran 13%-16%,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper