Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BRI Ganti Duit Nasabah yang Raib di Kediri

Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Indra Utoyo memastikan kejadian yang menimpa sejumlah nasabah di kantor cabang BRI di Kediri adalah bentuk kejahatan skimming.
Nasabah bertransaksi melalui mesin ATM di galeri e-banking Bank BRI, di Jakarta, Selasa (12/9)./JIBI-Dwi Prasetya
Nasabah bertransaksi melalui mesin ATM di galeri e-banking Bank BRI, di Jakarta, Selasa (12/9)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Direktur Digital Banking dan Teknologi Informasi PT Bank Rakyat Indonesia (persero) Tbk. Indra Utoyo memastikan kejadian yang menimpa sejumlah nasabah di kantor cabang BRI di Kediri adalah bentuk kejahatan skimming.

Dia mengatakan hal tersebut diketahui setelah 33 nasabah BRI melaporkan atas kejanggalan yang mengakibatkan hilangnya uang pada tabungan mereka.

"Upaya penyelesaian yang telah ditempuh BRI antara lain mengganti seluruh kerugian yang diderita oleh 33 nasabah dengan jumlah Rp145 juta," ujarnya dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta, Kamis (15/3/2018) malam.

Skimming merupakan salah satu bentuk kejahatan perbankan dengan modus penggandaan data kartu debit nasabah yang dilakukan oleh pelaku dengan menempelkan alat pembaca data di mesin ATM.

Data tersebut kemudian diduplikasi ke kartu baru dan digunakan untuk transaksi di tempat lain.

Pembobolan rekening melalui ATM dengan metode skimming ini merupakan sebuah bentuk kejahatan perbankan yang umum terjadi dan mungkin dilakukan dengan teknologi canggih.

Indra menyebutkan saat ini pihak BRI telah memiliki bukti tersangka duplikasi data melalui rekaman CCTV di ATM BRI cabang Kediri.

Meski demikian belum diketahui apakah kejahatan ini dilakukan oleh satu oknum atau beberapa orang.

Satu hal yang dapat dipastikan oleh BRI adalah modus skimming yang terjadi di Kediri terindikasi masih berkaitan dengan kelompok di luar negeri.

Pasalnya setelah dilakukan pengecekan riwayat transaksi, ditemukan sejumlah transaksi penarikan uang dengan nominal yang janggal.

Diketahui transaksi dilakukan dari Jerman dan Spanyol sehingga nominal uang tersebut diperkirakan menyesuaikan dengan nilai tukar Rupiah.

"Saat ini sedang kami lakukan identifikasi bersama dengan Bareskrim," kata Indra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper