Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Pemerintah Minta Masyarakat Tak Khawatir Soal Utang

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah tidak mengkhawatirkan jumlah utang yang mencapai Rp4.035 triliun, karena penggunaan utang selalu disalurkan ke sektor-sektor produktif dan volume ekspor juga masih cukup besar untuk menghasilkan cadangan devisa.
Ilustrasi utang/Istimewa
Ilustrasi utang/Istimewa
Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah tidak mengkhawatirkan jumlah utang yang mencapai Rp4.035 triliun, karena penggunaan utang selalu disalurkan ke sektor-sektor produktif dan volume ekspor juga masih cukup besar untuk menghasilkan cadangan devisa.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memohon agar semua pihak tidak hanya melihat utang dari besarannya saja.

"Jangan sebut-sebut angkanya saja karena hasilnya juga banyak itu, produktif dia, tidak ada yang konsumtif, [dan] kita tidak melihat kekhawatirannya disana," katanya di Jakarta, Jumat (18/3/2018).

Selain itu, dia mengatakan, hingga saat ini pemerintah masih belum menemui kesulitan dalam membayar kembali utang-utangnya. "Dan utang itu pun jika dibandingkan dengan GDP kan masih 29%, itu masih kecil," katanya.

Darmin juga menilai, ekspor yang tumbuh baik tahun lalu harusnya dapat membuat semua pihak lega. "Ekspor kita cukup besar untuk menghasilkan devisa dan devisa kita cukup besar, sehingga jangan terpengaruh seolah-olah angka yang begitu besar," imbuhnya.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, penyaluran utang kepada sektor produktif yang Darmin maksud adalah jumlah penyaluran pinjaman luar negeri (PLN) mencapai US$55,7 miliar.

PLN dalam struktur utang luar negeri pemerintah diprioritaskan untuk kegiatan yang produktif seperti pertanian, pertambangan dan industri pengolahan.

Adapun, pertumbuhan ekspor pada 2017 mencapai 9,09%, dengan kontribusi 20,37% terhadap struktur PDB. Sementara itu, cadangan devisa per Februari 2018 mencapai US$128,06 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper