Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. membuka peluang untuk membuat produk pembiayaan baru untuk para pelajar yakni student loan seperti yang ada di sejumlah negara maju.
Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo skema student loan memiliki potensi yang cukup menarik.
“Kami sedang follow up [rencana stundet loan], karena memang menurut kami itu make sense, jadi kami akan coba arrange segera,” kata Tiko, sapaan akrabnya, di Jakarta, Selasa (20/3/2018).
Tiko menuturkan, dari sisi risiko, penyaluran kredit untuk pembiayaan pelajar dapat dimitigasi. Menurutnya, skema pinjaman student loan akan mirip seperti kredit multiguna alias tanpa jaminan.
Namun untuk mengantisipasi gagal bayar, perbankan perlu melakukan credit scoring dengan menggunakan sistem layanan informasi keuangan (SLIK) serta bekerjasama dengan perusahaan untuk penagihan pinjaman.
“Intinya kan yang penting kita bisa men-track keberadaaan si nasabah setelah lulus. Karena pembayarannya setelah lulus. Yang penting ada NIK [nomor induk kependudukan], jadi selama NIK ada dan masuk ke SLIK, itu bisa diberikan student loan dengan basis seperti kredit multiguna. Jadi dasarnya memang kredit kepada perorangan, nanti dipotong dari gaji yang bersangkutan setelah lulus bekerja,” paparnya.
Untuk mengantisipasi risiko kredit bermasalah, menurut Tiko, perbankan juga perlu mempertimbangkan kelayakan dari sisi pekerjaan yang akan ditekuni calon debitur.
“Yang penting bagaimana proses kita untuk mendaftarkan kepada pemberi gajinya dan kita minta gajinya dipotong untuk pembayaran student loan. Kami ada rencana tapi masih kami rancang.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
