Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Bagi Dividen Rp9,3 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengumumkan pembagian dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ditetapkan sebesar 45% dari total laba bersih 2017.
Gedung Bank Mandiri/Istimewa
Gedung Bank Mandiri/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. mengumumkan pembagian dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ditetapkan sebesar 45% dari total laba bersih 2017.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmojo mengatakan komposisi dividen tersebut terbagi menjadi dua yakni 30% dividen reguler dan 15% dividen spesial.

"Kami inisiatif memberikan dividen tambahan melihat pertumbuhan laba Bank Mandiri tahun lalu cukup tinggi ditambah lagi dengan CAR [capital adequecy ratio] yang mencapai 22%," ujarnya pada konferensi pers di Jakarta, Rabu (21/3/2018).

Seluruh dividen yang diterima pemegang saham adalah 45% dari laba bersih 2017 atau sebesar Rp9,288 triliun atau Rp199,03 per lembar saham.  Sedangkan sisa 55% dari laba bersih 2017 disetujui sebagai laba ditahan.

“Penetapan besaran dividen tersebut telah memperhatikan kebutuhan likuiditas perseroan dalam mengembangkan bisnis ke depan, serta sebagai bentuk apresiasi perseroan kepada pemegang saham atas kepercayaan dan dukungannya,” kata Kartika.

Pada 2017, laba bersih Bank Mandiri tercatat sebesar Rp20,6 triliun atau tumbuh 49,5% secara year on year (yoy) menyusul konsistensi perseroan dalam memperbaiki kualitas aset produktif dan meningkatkan fungsi intermediasi.

Pencapaian tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan bunga bersih (NII) sebesar 0,6% menjadi Rp 54,8 triliun dan peningkatan pendapatan atas jasa (fee based income) sebesar 16,4% menjadi Rp 23,3 triliun.

Kinerja tersebut juga ditopang oleh pertumbuhan penyaluran kredit perseroan sebesar 10,2% menjadi Rp729,5 triiliun pada akhir tahun lalu, dimana kontribusi pembiayaan produktif sebesar 74,7% dari total portofolio.

Seluruh pencapaian tersebut pun berhasil mendongkrak nilai aset Bank Mandiri menjadi Rp 1.124,7 triliun pada akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper