Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi AS Makin Kuat, The Fed Naikkan Suku Bunga Acuan

Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve menaikkan suku bunga pada hari Rabu (21/3/2018) dan memperkirakan setidaknya dua kenaikan lagi untuk 2018, menyoroti kepercayaan yang semakin meningkat terhadap pemotongan pajak dan belanja pemerintah yang akan meningkatkan ekonomi dan inflasi.
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing
Bank sentral AS The Federal Reserve/Reuters-Larry Downing

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Sentral Amerika Serikat, Federal Reserve menaikkan suku bunga pada hari Rabu (21/3/2018) dan memperkirakan setidaknya dua kenaikan lagi untuk 2018, menyoroti kepercayaan yang semakin meningkat terhadap pemotongan pajak dan belanja pemerintah yang akan meningkatkan ekonomi dan inflasi.

Dalam pertemuan kebijakan pertama di bawah Gubernur baru, Jerome Powell, The Fed menunjukkan bahwa inflasi akhirnya akan bergerak lebih tinggi setelah bertahun-tahun berada di bawah target 2% dan ekonomi akan mendapatkan momentum.

The Fed juga menaikkan perkiraan tingkat "netral" jangka panjang, tingkat di mana kebijakan moneter tidak meningkatkan atau memperlambat ekonomi, di tengah tanda bahwa siklus kenaikan suku bunga saat ini dapat berlangsung lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya.

"Prospek ekonomi telah menguat dalam beberapa bulan terakhir," kata The Fed dalam sebuah pernyataan di akhir pertemuan, seperti dikutip Reuters.

Bank sentral AS ini  menaikkan suku bunga acuannya, Fed Funds Rate, sebesar 25 basis poin menjadi kisaran 1,50% - 1,75%.

Powell, yang mengambil alih pimpinan the Fed dari Janet Yellen pada awal Februari, mengatakan bank sentral itu tetap berada di jalur kenaikan bertahap namun perlu waspada terhadap inflasi.

"Kami mencoba untuk mengambil jalan tengah di sini," kata Powell dalam konferensi pers setelah akhir pertemuan kebijakan, menambahkan bahwa tidak ada tanda-tanda ekonomi berada di titik puncak percepatan inflasi.

Kenaikan suku bunga sangat diharapkan. Seluruh 104 ekonom yang disurvei oleh Reuters dari 5-13 Maret mengatakan Fed akan meningkatkan suku bunga acuannya minggu ini.

Bursa saham AS naik setelah pernyataan kebijakan sebelum akhirnya kembali tertekan dan ditutup melemah. Imbal hasil obligasi Treasury AS jatuh dan kemudian pulih. Adapun dolar AS mencatat pelemahan paling tajam dalam hampir dua bulan terakhir terhadap sejumlah mata uang.

"Petunjuk dalam hal kenaikan suku bunga di masa depan adalah sentuhan yang lebih hawkish dari yang diperkirakan semula. Di 2019, sepertinya kita akan mendapatkan laju kenaikan suku bunga yang lebih cepat," kata Matt Miskin, analis pasar di John Hancock Investments.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper