Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rasio Pajak Terus Turun, Pemerintah Yakin Posisi Utang Masih Aman

Direktur Strategi dan Portfolio Utang Kementerian Keuangan, Schneider Siahaan mengatakan pihaknya telah melakukan repo filling, di mana utang tersebut tidak dibayarkan sekaligus.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Meskipun rasio pajak terhadap produk domestik  bruto (PDB) kian menurun, pemerintah tetap yakin posisi utang pemerintah masih aman.

Berdasarkan data Kementerian Keuangan, sampai akhir Februari 2018 utang pemerintah mencapai Rp4.034,8 triliun, atau naik dari Rp3.515 pada 2016, dan Rp3.165 pada 2015.

Sementara itu, tax ratio nonmigas plus PPh migas pada 2012 (10,15%), 2013 (10,14%), 2014 (9,76%), 2015 (9,1%), 2016 (8,9%), dan 2017 (8,4%).

Direktur Strategi dan Portfolio Utang Kementerian Keuangan, Schneider Siahaan mengatakan pihaknya telah melakukan repo filling, di mana utang tersebut tidak dibayarkan sekaligus.

"Utang tidak dibayar sekaligus, itu rata-rata jatuh temponya 8 tahun sampai 9 tahun," katanya dalam acara diskusi Indef di Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Dia menegaskan dengan kemampuan penerimaan pajak saat ini, pemerintah telah dapat melakukan manajemen utang dengan sangat baik.

Apalagi, katanya, dengan struktur masyarakat yang tingkat pendidikannya kian meningkat, kemampuan pemerintah untuk membayar utangnya juga akan semakin baik.

Schneider menjelaskan meskipun tingkat masyarakat terdidik tidak terlalu banyak, tetapi jumlahnya jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan tahun-tahun lalu.

Selanjutnya, dengan masyarakat berpendidikan dan memiliki pekerjaan yang lebih baik, pemerintah juga akan dapat memiliki pemasukan yang lebih baik, di mana kemampuan bayar utang pemerintah akan jauh lebih baik ke depannya.

Adapun, IMF memprediksikan Indonesia akan menjadi negara dengan masyarakat berpenghasilan tinggi pada 2027.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper