Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reliance Life Andalkan Produk Asuransi Jiwa Kredit

PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia (Reliance Life) memprediksi produk asuransi jiwa kredit masih menjadi kontributor utama premi perusahaan, seiring dengan tumbuhnya penetrasi asuransi jiwa ke berbagai daerah.

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Asuransi Jiwa Reliance Indonesia (Reliance Life) memprediksi produk asuransi jiwa kredit masih menjadi kontributor utama premi perusahaan, seiring dengan tumbuhnya penetrasi asuransi jiwa ke berbagai daerah.

Direktur Reliance Life Gideon Heru Prasetya mengatakan saat ini produk asuransi jiwa kredit masih mendominasi sekitar 80% dari total premi pada 2017 atau sekitar Rp315,3 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan pada kuartal IV/2017, Reliance Life mencatatkan pendapatan premi mencapai Rp394,14 miliar atau naik sekitar 40,5% jika dibandingkan dari tahun sebelumnya.

“Asuransi jiwa kredit masih menjadi kontributor utama untuk tahun ini sama seperti tahun sebelumnya,” ujarnya dikutip Bisnis.com, Kamis (5/4/2018).

Dia menargetkan, pertumbuhan produk asuransi jiwa kredit dapat mencapai 20% seiring dengan literasi dan penetrasi yang agresif ke berbagai daerah di Indonesia.

Kendati tidak menyebutkan angka pastinya, Reliance Life telah bekerja sama dengan sejumlah mitra debitur yang lebih banyak berasal dari kalangan perbankan dan broker.

“Guna memperkuat produk asuransi jiwa kredit tersebut, kami bakal masuk ke provinsi Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur dengan menambah kantor perwakilan kami di Bali,” tuturnya.

Seperti diketahui, produk asuransi jiwa kredit memberikan manfaat asuransi kepada penerima manfaat apabila peserta meninggal dunia. Produk ini dapat digunakan untuk debitur dari kalangan perbankan, koperasi dan lembaga keuangan non bank lainnya.

Pada saat yang sama, sebagai langkah diversifikasi produk, Reliance Life juga mulai fokus untuk menggarap produk lain seperti asuransi dwiguna atau endowment dari kalangan kumpulan dan komunitas.

Menurutnya, bonus demografi usia produktif penduduk Indonesia dan masyarakat berpendapatan rendah menjadi lata belakang perusahaan mulai mempenetrasikan produk endowment tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Anggi Oktarinda
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper