Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. menyatakan telah mengumpulkan dana wholesale sebesar Rp3,45 triliun sepanjang Januari – Maret.
Direktur Keuangan dan Treasury BTN Iman Nugroho Soeko menuturkan, dana itu didapatkan lewat beberapa cara, antara lain dari pinjaman bilateral serta dari pasar modal lewat penerbitan surat utang jangka pendek atau negotiable certificates of deposit (NCD).
“Kami telah menerbitkan NCD sebesar Rp1,45 triliun dan mendapatkan pinjaman bilateral Rp2 triliun,” kata Iman kepada Bisnis, Senin (9/4/2018) malam.
Dia menjelaskan, pinjaman bilateral tersebut didapatkan dari lembaga keuangan nonbank dari dalam negeri. Hanya saja dia enggan menyebutkan namanya lebih rinci.
Selain itu, pada April ini, bank spesialis kredit perumahan itu juga akan merealisasikan pinjaman bilateral dari sebuah bank dalam negeri dengan nilai sebesar Rp2 triliun.
Gencarnya pengumpulan dana nonkonvensional tersebut dilakukan BTN untuk menjaga struktut pendanaan dan mendukung ekspansi penyaluran kredit yang memang dipatok tumbuh tinggi.
Dalam rencana bisnis awal tahun, BTN mengincar funding nonkonvensional hingga Rp18 triliun. Perseroan juga berencana untuk mulai mencari pendanaan dalam bentuk valas dari lembaga perbankan asing. “Jumlahnya sekitar US$100 juta ssaja, rencananya dari bank di Asia.”
Sebelumnya, Direktur Strategy, Compliance & Risk Bank BTN R. Mahelan Prabantarikso mengungkapkan pertumbuhan kredit masih sejalan dengan target yang dipatok di awal tahun 2018.
Pertumbuhan kredit emiten bersandi BBTN pada Januari – Maret ditopang penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) subsidi, baik yang diberikan secara konvensional maupun lewat unit usaha syariahnya.
“Pada kuartal I proyeksi pencapaian kredit Bank BTN masih sesuai target yaitu di atas 21%, dengan rincian pencapaian target kovensional diperkirakan tercapai di atas 18% dan pembiayaan syariah diperkirakan lebih dari 23%,” katanya saat dihubungi terpisah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
