Bisnis.com, JAKARTA -- Tahun ini, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai level 5,4%. Target tersebut optimistis dicapai meskipun ada pihak-pihak yang meragukannya.
IMF misalnya, memproyeksi pertumbuhan Indonesia di kisaran 5,3% pada 2018. Meski diperkirakan ada permintaan domestik yang kuat, tapi IMF memperingatkan Indonesia untuk tidak terlalu banyak menumpuk utang dalam investasi untuk mendorong infrastruktur.
Mengutip paparan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum (MIF) 2018, beberapa waktu lalu, ada beberapa indikator makro ekonomi yang digunakan pemerintah. Pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,4% diharapkan tercapai dengan dukungan berlanjutnya momentum pertumbuhan di semua sektor.
Menkeu mengatakan pemerintah selalu berusaha menciptakan keseimbangan primer. Hal itu bertujuan untuk menciptakan penyangga fiskal yang kuat. Menurutnya, dengan kondisi ekonomi tidak selalu mudah Indonesia harus mencoba untuk membuat APBN semakin mampu berkonsolidasi, sehingga saat ekonomi anjlok akibat guncangan dari luar pemerintah masih dapat lakukan intervensi.
"Indonesia akan tetap menjaga dari sisi kebijakan fiskal dari Bank Indonesia (BI) dan makro ekonomi serta fokus kepada reformasi. Hal tersebut akan menyebabkan apa yang disebut kerawanan dan kepekaan terhadap berbagai shockmen jadi lebih mengecil. Ini berarti kita harapkan akan membuat rating agency melihat sebagai suatu yang positif," papar Sri Mulyani dalam Mandiri Investment Forum 2018, Rabu (7/2/2018).
Baca Juga
Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dalam paparan tersebut memperlihatkan anggaran untuk memenuhi kebutuhan infrastruktur terus bertambah, demikian juga untuk pendidikan dan kesehatan. Sementara itu, subsidi energi mengalami penurunan.
Ke depannya, tantangan yang dihadapi Indonesia tidak hanya bersifat internal tapi juga eksternal yakni isu keamanan dan geopolitik, perubahan iklim, konflik terkait ketersediaan air bersih, semakin tuanya populasi, hingga keamanan pangan.
Tren ekonomi global juga menunjukkan adanya kecenderungan proteksionisme di AS, populisme di Uni Eropa (UE), dan semakin pesatnya perkembangan serta penggunaan robot. Sementara itu, beberapa negara di Asia mulai muncul menjadi kekuatan ekonomi baru seperti India dan China.
Di sisi domestik, diakui rasio pajak masih rendah walaupun penerimaan dari pajak terus bertumbuh. Bahkan, jika dibandingkan Malaysia dan Thailand, rasio pajak Indonesia masih belum signifikan.
Untuk mengatasi berbagai tantangan perpajakan, Kementerian Keuangan melakukan reformasi pajak di sisi organisasi, informasi dan basis data, proses bisnis, Sumber Daya Manusia (SDM), dan kebijakan yang diterapkan.
Tujuannya, ada basis data yang baik dan kredibel, menciptakan koordinasi yang optimal di antara semua unit, memiliki sistem TI yang mumpuni, peningkatan kepatuhan pajak, dan mengerek rasio pajak menjadi 14% dari sebelumnya 11%.
Sri Mulyani mengemukakan pemerintah juga tengah melihat potensi-potensi perluasan basis pajak. Ke depan, pemerintah akan melihat kembali kinerja perpajakan negara.
Dengan demikian, jika pemerintah mendapat data dan informasi pihak kedua, akan dikumpulkan atau dikomunikasikan dahulu dengan pengusaha untuk memastikan potensi ini memang benar dan membutuhkan pembenaran data. Intinya pada penekanan komunikasi yang baik dengan para pelaku usaha.
Sebab, pemerintah tidak ingin menganggu kenyamanan dan optimisme yang sudah muncul terutama dengan adanya investasi yang sudah mulai membaik.
Untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan, SDM turut menjadi salah satu perhatian utama. Human Development Index (HDI) Indonesia pada periode 2010-2016 disebut terus meningkat.
Namun, jika dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia, Indonesia masih tertinggal.
Anggaran untuk pendidikan disebut mencapai 20% dari total APBN, yang di dalamnya termasuk berbagai program beasiswa, dana rehabilitasi sekolah, serta gaji guru. Sementara itu, anggaran kesehatan mencakup 5% dari total APBN yang di antaranya meliputi program KB, pengembangan fasilitas kesehatan, imunisasi bayi dan anak, serta sertifikasi makanan dan obat-obatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
