Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku Usaha Harus Beradaptasi dengan Perkembangan Industri 4.0

Bisnis.com, JAKARTA Pemerintah terus mendorong pelaku usaha terjun dan mendalami segala aspek perkembangan industri 4.0.
Ilustrasi/Reuters-Wolfgang Rattay
Ilustrasi/Reuters-Wolfgang Rattay

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah terus mendorong pelaku usaha terjun dan mendalami segala aspek perkembangan industri 4.0.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, industri 4.0 ini menuntut segala kecepatan kemudahan layanan untuk pasar. Untuk itu, jangan pernah berpuas pada bisnis yang saat ini dianggap sudah mapan.

"Dunia terus berubah, relevansi tidak bisa dihindari tinggal bagaimana kita memanfaatkannya sebaik mungkin sehingga lebih besar untungnya daripada rugi," katanya dalam Musyawarah Nasional Masyarakat Telematika IX, Kamis (12/4/2018).

Menurut Darmin, pada revolusi industri 3.0 masyarakat hanya memanfaatkan komputer sebagai akses kecepatan. Namun, pada revolusi industri 4.0 kekuatan komputer adalah bukan lagi sebatas kecepatan tetapi informasi.

Oleh karena itu, bisnis yang terus bergerak hari ini adalah bisnis membangun data. Kemudian, lanjut Darmin, muncul berbagai teknologi seperti sistem cloud, blockchain, dan lainnya.

Artinya, pelaku usaha yang tidak siap masuk pada kegiatan-kegiatan baru tersebut jangan berkecil hati jika suatu saat datang investor atau perpanjangan tangan yang akan memotong bisnis.

"Pastinya pelaku usaha tidak perlu grogi karena semua bisa dikendalikan jika terus membangun network dan sinergi untuk melahirkan kemampuan bersama supaya kita bisa masuk tanpa menunggu pemodal luar," ujarnya.

Oleh karena itu, lanjut Darmin, pemerintah terus menaruh harapan pada masyarakat telematika Indonesia agar bisa mengambil inisiatif dan langkah-langkah sehingga Indonesia bisa membangun platform bersama. Kerja sama pun pada akhirnya digunakan untuk menguntungkan banyak masyarakat.

Darmin mengatakan, bagi mereka yang umur di atas 60 tahun pasti ingat industri 3.0 itu periode memasang telepon fixline, beda dengan sekarang. Pada masa itu sudah memiliki telepon saja merupakan kemewahan.

"Perkembangan teknologi, telekomunikasi, dan globalisasi sejak saat itu menjadikan dunia tidak pernah tenang lagi. Pekerja bidang IT pun tidak pernah menemukan zona nyamannya lagi," kata Darmin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper