Bisnis.com, JAKARTA – Berita seputar prediksi ekonomi China pada kuartal I/2018 serta seruan Dana Moneter Internasional (IMF) terhadap sistem pembiayaan pemerintah daerah Tiongkok mewarnai media nasional pada hari ini, Selasa (17/4/2018).
Berikut rangkuman berita utama di sejumlah media nasional:
Ekonomi China Diprediksi Melambat. Ekonomi China diperkirakan akan melambat pada kuartal I/2018, meninggalkan momentum terbaiknya sepanjang tahun lalu. Pelemahan tersebut diprediksi terjadi seiring dengan banyaknya tekanan pemerintah dalam menurunkan resiko keuangan dan polusi industri yang membuat aktivitas ekonomi lebih sedikit daripada yang diharapkan sebelumnya. (Bisnis Indonesia)
Indeks Stoxx Melemah Jelang Sanksi Baru AS untuk Rusia. Bursa saham Eropa Saham Eropa jatuh pada akhir perdagangan Senin (16/4/2018) karena investor menanti keputusan sanksi baru AS terhadap Rusia. (Bisnis.com)
AS dan Inggris Salahkan Rusia Atas Serangan Siber Global. Amerika Serikat dan Inggris pada Senin memperingatkan serangan siber global yang menargetkan router dan peralatan jaringan lainnya, dan menuduh peretas yang didukung pemerintah Rusia atas kampanye pada lembaga pemerintah, bisnis, dan operator infrastruktur penting. (Bisnis.com)
IMF Serukan Perombakan Sistem Fiskal Tiongkok. Dana Moneter Internasional (IMF) menyampaikan pada Senin (16/4) bahwa sistem pembiayaan pemerintah daerah Tiongkok yang luas dan kompleks harus dirombak guna meningkatkan konsumsi, membangun kemakmuran, dan mendorong penyeimbangan ekonomi. (Investor Daily)
Parlemen Inggris dan Prancis Kecam Serangan ke Suriah. Keputusan Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May dan Presiden Prancis Emmanuel Macron melakukan serangan udara bersama Amerika Serikat (AS) ke Suriah pada akhir pekan lalu menuai kecaman dan kemarahan dari parlemen masing-masing. (Investor Daily)
Tensi Global Memanas, Investor Pasar Berkembang Lirik China. Ketegangan di Timur Tengah dan sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Rusia membuat ketidakpastian global kian tinggi. Ini berpotensi membuat investor pasar berkembang akan mengalihkan aset mereka ke China. (Kontan)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
