Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan Setoran Pajak Sektor Manufaktur Belum Cerminkan Perbaikan Ekonomi

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan penerimaan pajak dari sektor manufaktur dinilai tak bisa menjadi cerminan perbaikan kinerja industri tersebut.
Ilustrasi kegiatan industri manufaktur/Reuters
Ilustrasi kegiatan industri manufaktur/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan penerimaan pajak dari sektor manufaktur dinilai tak bisa menjadi cerminan perbaikan kinerja industri tersebut.

Ekonom Indef Eko Listianto mengatakan, pertumbuhan penerimaan pajak dari sektor manufaktur lebih banyak dipengaruhi oleh perbaikan dari sisi administrasi pajak misalnya efek implementasi pengampunan pajak maupun perbaikan dari sistem pelaporannya.

"Jadi masih sangat terlalu dini jika menganggap manufaktur tumbuh karena penerimaan pajak dari sektor ini mengalami pertumbuhan," kata Eko, Selasa (17/4/2018).

Perbaikan administrasi, lanjut Eko, ini sejalan dengan meningkatnya kepatuhan wajib pajak yang dibuktikan dengan pertumbuhan realisasi pelaporan surat pemberitahuan atau SPT. Dengan demikian, momentum perbaikan dari sisi ini sedikit banyak mempengaruhi penerimaan pajak, termasuk di sektor manufaktur.

Eko tak menampik jika dibandingkan dengan sektor lainnya, penerimaan pajak dari manufaktur adalah yang paling tinggi. Tahun lalu misalnya kontribusinya ke penerimaan hampir mencapai 1/3 dari total penerimaan secara keseluruhan. Kinerja apik di sektor ini, acapkali dianggap sejalan dengan kinerja sektor manufaktur.

Padahal, menurutnya, untuk mengukur kinerja manufaktur tak hanya dari besaran kontribusinya ke penerimaan pajak, melainkan perlu mengkaji dari sisi daya beli atau serapan kredit dari perbankan ke sektor tersebut.

"Kredit masih rendah, kuncinya sebenarnya di daya beli. Apalagi konsumen produk manufaktur sebagian besar domestik, kalaupun di ekspor itu hanya sebagian kecil saja," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper