Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Usaha BUMN Berebut Dana Lewat MTN

Sejumlah anak perseroan pelat merah berencana mengemisi surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) untuk menghimpun dana segar dari pasar modal.
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com

Bisnis.com,JAKARTA — Sejumlah anak perseroan pelat merah berencana mengemisi surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) untuk menghimpun dana segar dari pasar modal.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sampai dengan akhir Maret 2018, total jumlah pokok medium term notes (MTN) milik badan usaha milik negara (BUMN) maupun entitas anak yang beredar di pasar mencapai Rp1,70 triliun. Jumlah itu telah melebihi emisi instrumen serupa oleh perseroan pelat merah pada 2016 senilai Rp850 miliar.

Pada kuartal II/2018, salah satu emiten entitas anak BUMN, PT Wijaya Karya Beton Tbk., telah berencana menerbitkan MTN. Emiten berkode saham WTON itu membidik dana segar Rp200 miliar melalui instrumen tersebut.

Menurut pemaparan manajemen, saat ini WTON tengah melakukan penawaran awal kepada sejumlah calon investor dan perbankan. Ditargetkan, proses tersebut rampung pada April 2018 sehingga pencatatan dilakukan pada Mei 2018.

Di sisi lain, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk., PT Waskita Beton Precast Tbk., juga berencana mengemisi MTN hingga Rp3 triliun. Saat ini, emiten berkode saham WSBP itu tengah menunggu pemeringkatan perseroan.

Ramdhan Ario Maruto, Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia menjelaskan bahwa investor akan sangat mempertimbangkan kupon yang dipatok oleh pengemisi MTN. Menurutnya, terdapat peluang di tengah rendahnya kupon obligasi perseroan.

Dia menyarankan salah satu langkah yang dapat ditempuh pengemisi MTN yakni dengan melakukan pemeringkatan. Hal tersebut dapat menjadi daya tarik bagi investor meski secara aturan tidak diwajibkan.

“Kupon MTN biasanya lebih tinggi sehingga menjadi alternatif incaran investor. Persaingan perebutan dana investor pasti akan menjadi lebih ketat,” ujarnya saat dihubungi, Rabu (18/4).

Ramdhan menambahkan pengemisi MTN harus membidik calon investor sejak awal. Dengan demikian, instrumen tersebut dapat sepenuhnya terserap dan target dana yang dibidik tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper