Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anak Usaha Koperasi Didorong Masuk Bursa Efek

Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mendorong koperasi memiliki anak usaha yang memungkinkan untuk masuk ke bursa efek.
Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga/Antara-Puspa Perwitasari
Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga/Antara-Puspa Perwitasari

Bisnis.com,  JAKARTA -- Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mendorong koperasi memiliki anak usaha yang memungkinkan masuk ke lantai bursa efek.

Saat membuka Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Telekomunikasi Seluler (Kisel) tahun buku 2017 di Jakarta, Senin (23/4/2018), Puspayoga mengatakan koperasi sebagai badan hukum bisa memiliki anak usaha yang dikembangkan hingga kemudian terdaftar sebagai emiten di BEI (Bursa Efek Indonesia).

Dengan begitu, ia berharap anak usaha koperasi akan semakin berkembang sekaligus memperbaiki tata kelola perusahaan melalui GCG (Good Corporate Governance).

"Sudah ada 'best practise' dalam hal ini yaitu Kospin Jasa melalui anak perusahaannya PT Asuransi Jiwa Syariah Mitra Jaya Abadi Tbk pada 2017 lalu, dimana harga sahamnya yang dijual Rp140 per lembar saham, langsung meroket jadi Rp300 per saham saat listing, dan kini sudah menjadi Rp 1.000 lebih harga sahamnya," ujar Puspayoga.

Ia melihat Kisel dengan prestasinya selama ini sudah layak untuk mempunyai anak usaha yang bisa melepas sahamnya ke bursa apalagi Kisel juga telah memiliki sejumlah anak perusahaan yang bergerak di berbagai lini usaha.

"Prestasi Kisel sebagai koperasi terbesar dunia di urutan 128, juga sangat membanggakan dan mengharumkan nama koperasi Indonesia. Saya masih ingat, dua tahun lalu KISEL masih diurutan 300-an, kini sudah semakin berkembang," kata Puspayoga.

Dari sisi kinerja, Kisel juga tak kalah baiknya, dengan total aset sampai Desember 2017, sebesar Rp1,48 triliun, perolehan omzet Rp6,4 triliun dan Sisa Hasil Usaha (SHU) Rp63,7 miliar.

"Artinya Kisel sudah mampu untuk bersaing dengan perusahaan swasta besar. Memang mungkin Kisel bukanlah koperasi terbesar, namun saya nilai Kisel adalah koperasi terbaik di Indonesia," tegas Puspayoga.

Puspayoga mengingatkan agar jajaran pengurus dan pengawas KISEL tak berpuas diri dengan capaian saat ini.

"Malah sebaliknya, prestasi koperasi ini harus ditingkatkan. Makanya, koperasi harus fokus sebagai badan usaha, jangan suka gonta-ganti pengurus yang sudah terbukti profesional,  karena maju mundurnya koperasi amat tergantung dari pengurus," kata Puspayoga.

Seperti instruksi Presiden Joko Widodo, kata dia, maka seluruh pihak harus membesarkan koperasi sebagai alat untuk pemerataan kesejahteraan.

"Meskipun kalau perekonomian tumbuh, namun hanya dinikmati oleh segelintir orang saja. Koperasi menjadi wadah yang tepat sebagai sarana untuk pemerataan kesejahteraan," katanya.

Ketua Dewan Pengawas KISEL Hasbi Hasibuan mengatakan koperasinya memiliki visi menjadi koperasi terbaik di Indonesia. Meski dalam sisi aset belum menjadi nomor satu, namun KISEL berupaya meraih yang terbaik dari sisi yang lain misalnya kinerja usaha atau GCG.

"Karena itu Kisel berusaha mencari peluang usaha yang  bisa kita garap, karena Kisel punya modal untuk itu. Jaringan Kisel sudah menyebar dari Aceh sampai Papua, maka begitu Kisel terjun ke satu usaha, maka bisa dibilang itu sudah skala nasional," ujarnya.

Menurut Hasbi, kehadiran Puspayoga dalam RAT Kisel menjadi cambuk bagi Kisel untuk meningkatkan kinerjanya.

Menurut Hasbi, berbagai kemajuan dan pencapaian Kisel saat ini juga tak lepas dari  peran dan pembinaan  dari Kemenkop dan UKM.

"Karena itu kami mengucapkan terimakasih  atas bimbingan Bapak Menteri Puspayoga selama ini, juga pada Kemenkop dan UKM. Adapun saran Pak Menkop dan UKM Puspayoga, akan kami jadikan masukan berharga bagi KISEL ke depannya yang jelas kami terus melakukan ekspansi usaha selain mempertahankan bahkan memperbesar usaha existing saat ini," ujar Hasbi.

Ketua Dewan Pengurus KISEL Tubagus Daniel Azhari mengatakan saat ini Kisel memiliki lima anak perusahaan yaitu PT Kinarya Alihdaya Mandiri (bergerak di bisnis pengelolaan outsourcing), PT Kinarya Selaras Travel, PT Kinarya Selaras Piranti (bisnis manajemen bangunan), PT Kinarya Selaras Solusi (iklan bisnis digital dan solusi) dan PT Kinarya Mandiri Konstruksi (khususnya pembangunan tower telekomunikasi).

"Untuk rencana bisnis 2018, selain memperbesar bisnis telekomunikasi, kami juga akan melakukan ekspansi usaha di sektor transportasi dan financial technologi atau Fintech," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yodie Hardiyan

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper