Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Mandiri Perkuat Struktur Dana Murah

Bank Mandiri berkeinginan untuk menumbuhkan bisnis perseroan secara berkesinambungan dengan memperkuat struktur pendanaan melalui peningkatan dana murah (CASA).
Aktivvitas layanan nasabah di salah satu kantor cabang Bank Mandiri, di Jakarta, Senin (9/1)./JIBI-Dedi Gunawan
Aktivvitas layanan nasabah di salah satu kantor cabang Bank Mandiri, di Jakarta, Senin (9/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. berkeinginan untuk menumbuhkan bisnis perseroan secara berkesinambungan dengan memperkuat struktur pendanaan melalui peningkatan dana murah (CASA).

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan tahun ini perseroan akan lebih fokus pada peningkatan dana murah untuk mempertahankan cost of fund kuartal I/2018 sebesar 2,6%.

"Kami fokus pada peningkatan dana murah dan menekan jumlah deposito mahal untuk menjaga cost of fund kami agar semakin menurun," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (25/4/2018).

Himpunan dana murah perseroan tercatat bertambah Rp31,5 triliun atau setara dengan kenaikan 6,8% yoy menjadi Rp497,18 triliun.

Pertumbuhan itu ditopang oleh peningkatan tabungan menjadi Rp310,9 triliun, dan kenaikan giro menjadi Rp186,2 triliun.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Manajemen Risiko Ahmad Siddik Badruddin menyampaikan pertumbuhan dana tabungan rupiah tercatat tumbuh 10,4% menjadi Rp285,8 triliun.

Namun tabungan dalam valas turun cukup signifikan sebesar 12% dari Rp28,5 triliun pada kuartal I/2017 menjadi Rp25,1 triliun pada kuartal I/2018. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya transaksi dalam dollar Amerika Serikat di dalam negeri.

Selain itu giro rupiah turut mengalami pertumbuhan sebesar 6,2% menjadi Rp124,8 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp117,6 triliun. Giro valas tumbuh tipis 1,5% menjadi Rp61,4 triliun.

"Sementara itu untuk dana deposito, deposito rupiah tumbuh 3,3% menjadi Rp246,3 triliun pada kuartal I/2018 meski demikian deposito valas turun 4,2% menjadi Rp25,8 triliun," ujar Siddik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper