Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I/2018, CIMB Niaga Cetak Laba Bersih Rp876,7 Miliar

PT Bank CIMB Niaga Tbk. mencetak laba bersih konsolidasi sebesar Rp876,70 miliar sepanjang kuartal I/2018, tumbuh 37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Tigor M. Siahaan (kedua kiri) berbincang dengan Presiden Komisaris Dato Sri Nazir Razak (dari kiri), Direktur Strategy and Finance Wan Razly, dan Komisaris Tengku Dato' Sri Zafrul Tengku Abdul Aziz, sebelum rapat umum pemegang saham tahunan perseroan, di Jakarta, Selasa (24/4/2018)./JIBI-Endang Muchtar
Presiden Direktur PT Bank CIMB Niaga Tbk Tigor M. Siahaan (kedua kiri) berbincang dengan Presiden Komisaris Dato Sri Nazir Razak (dari kiri), Direktur Strategy and Finance Wan Razly, dan Komisaris Tengku Dato' Sri Zafrul Tengku Abdul Aziz, sebelum rapat umum pemegang saham tahunan perseroan, di Jakarta, Selasa (24/4/2018)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk. mencetak laba bersih konsolidasi sebesar Rp876,70 miliar sepanjang kuartal I/2018, tumbuh 37% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan data laporan keuangan yang dipublikasikan CIMB Niaga di Bisnis Indonesia, Rabu (25/4/2018), laba operasional perseroan secara konsolidasi meningkat dari Rp837,01 miliar pada Maret 2017 menjadi Rp1,21 triliun.

Kenaikan tersebut didorong peningkatan pendapatan nonbunga, khususnya dari komisi dan fee yang mencapai Rp685,94 miliar; juga adanya peningkatan pendapatan lain serta keuntungan transaksi spot dan derivatif.

Di sisi lain, beban operasional nonbunga juga mengalami penurunan dari Rp3,29 triliun menjadi Rp3,07 triliun; terutama penurunan beban kerugian transaksi spot, beban kerugian penurunan nilai aset keuangan kredit dan beban komisi/fee.

Perbaikan pendapatan nonbunga tersebut mampu menutupi kinerja pendapatan bunga perseroan yang justru turun tipis dari Rp3,09 triliun pada kuartal I/2017 menjadi Rp3,03 triliun.

Turunnya pendapatan bunga tersebut terutama disebabkan kenaikan beban bunga valas, sebesar 75,9% secara year on year, yakni dari Rp58,37 miliar menjadi Rp102,67 miliar. Padahal, pendapatan bunga valas hanya tumbuh 12,4% (yoy) dari Rp288,01 miliar menjadi Rp323,98 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper