Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal I 2018, Laba Askrindo Tumbuh 55,1%

PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo membukukan pertumbuhan laba hingga 55,1% pada kuartal I/2018 didorong oleh pertumbuhan bisnis di sektor asuransi umum.
Dirut PT Askrindo Asmawi Syam (ketiga kiri) berjabat tangan bersama Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (ketiga kanan), Dirut BTN Maryono (kiri), Wakil Dirut Mandiri Sulaiman Arif Arianto, Wakil Dirut BNI Herry Sidharta dan Direktur BRI Sis Apik Wijayanto (kanan) usai penandatanganan kerja sama antara PT Askrindo dengan Himbara di Jakarta, Selasa (24/4/2018)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Dirut PT Askrindo Asmawi Syam (ketiga kiri) berjabat tangan bersama Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (ketiga kanan), Dirut BTN Maryono (kiri), Wakil Dirut Mandiri Sulaiman Arif Arianto, Wakil Dirut BNI Herry Sidharta dan Direktur BRI Sis Apik Wijayanto (kanan) usai penandatanganan kerja sama antara PT Askrindo dengan Himbara di Jakarta, Selasa (24/4/2018)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - PT Asuransi Kredit Indonesia (Persero) atau Askrindo membukukan pertumbuhan laba hingga 55,1% pada kuartal I/2018 didorong oleh pertumbuhan bisnis di sektor asuransi umum. 

Direktur Utama Askrindo Asmawi Syam menyampaikan, laba perseroan tercatat mencapai Rp222 miliar pada kuartal I/2018.

Pada periode tersebut, perolehan premi perseroan naik sebesar 38% menjadi Rp889 miliar. Pada periode yang sama, hasil underwriting juga meningkat 99,7% menjadi Rp882 miliar.

Asmawi menyebutkan, kontribusi asuransi umum dari tahun ke tahun semakin meningkat. Pada 2015, asuransi kredit usaha rakyat mendominasi portofolio perseroan hingga 54%, sedangkan 46% lainnya berasal dari asuransi umum. 

Pada 2016, portofolio asuransi kredit tidak lagi mendominasi yakni 40% dan asuransi umum 60%. Kemudian pada 2017 portofolio asuransi kredit semakin menyusut menjadi 28% dari total bisnis perusahaan, sedangkan asuransi umum menjadi 72%.

Pada tahun ini, perseroan memproyeksikan portofolio asuransi kredit tersisa 26% dan asuransi umum menjadi 74%. 

“Namun, angka ini bukan berarti menunjukkan bisnis KUR [kredit usaha rakyat] tidak tumbuh. Bisnis KUR tetap tumbuh, tetapi bisnis asuransi umum justru tumbuh lebih tinggi,” katanya dikutip Bisnis.com, Kamis (26/4/2018). 

Dia mengakui, perseroan memang sengaja memperbesar kontribusi dari asuransi umum. Pada saat yang sama, perseroan juga merombak struktur organisasi dengan menambahkan dua direktur pemasaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Anggi Oktarinda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper