Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin Dorong Generasi Milenial Ambil Program Vokasi

Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa tren dunia pendidikan di Indonesia dari yang saat ini university oriented atau berorientasi pada universitas, akan dibalik oleh pemerintah menjadi berorientasi kepada sekolah kevokasian.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bersama Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri) memberikan keterangan pers seusai menggelar pertemuan tertutup antara DPP Partai Golkar dengan Dewan Pembina Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (27/3). Pertemuan tertutup tersebut membahas mengenai konsolidasi Partai Golkar terkait Pilkada serentak 2018 serta membahas penjaringan daftar calon sementara DPR untuk Pemilu 2019./Antara
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah) bersama Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri) memberikan keterangan pers seusai menggelar pertemuan tertutup antara DPP Partai Golkar dengan Dewan Pembina Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (27/3). Pertemuan tertutup tersebut membahas mengenai konsolidasi Partai Golkar terkait Pilkada serentak 2018 serta membahas penjaringan daftar calon sementara DPR untuk Pemilu 2019./Antara

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa tren dunia pendidikan di Indonesia dari yang saat ini university oriented atau berorientasi pada universitas, akan dibalik oleh pemerintah menjadi berorientasi kepada sekolah kevokasian.

Hal tersebut diungkapkan berkaitan dengan kurangnya minat peserta didik Tanah Air untuk mengikuti program-program vokasi setelah lulus Sekolah Menengah Atas (SMA), yang akan turut berpengaruh terhadap langkah Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0 yang tengah berlangsung.

"Di Indonesia semua mau masuk universitas, sehingga enggak ada yang mau kerja jadi supervisi dan semacamnya. Nah, ini yang ingin kita balik karena ini juga merupakan suatu profesi yang baik," ujarnya pada acara diskusi kebangsaan di kantor Para Syndicate, Jakarta, Kamis (26/4/2018).

Adapun, ujar Airlangga, pemerintah sendiri telah memulai upaya mendorong minat anak-anak muda peserta didik Indonesia agar tidak segan-segan untuk mengambil program vokasi.

"Kita sudah lakukan di berbagai daerah. Totalnya sudah 1.537 SMK dengan 568 perusahaan yang sudah kita dorong" ujarnya.

Adapun, untuk mendukung program tersebut pemerintah menyiapkan fasilitas berupa tax allowance.

"Pemerintah sudah menyiapkan fasilitas tax allowance. Jadi, untuk vokasi kami sudah usulkan dan sudah selesai," paparnya.

Nantinya, melalui program tersebut, lanjut Airlangga, perusahaan yang akan menginvestasikan peralatan untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) akan diberikan fasilitas oleh pemerintah.

"Artinya, pemerintah akan menggunakan dana swasta untuk membantu program ini, dan nanti dana tersebut akan dikembalikan oleh pemerintah dalam bentuk cicil," lanjutnya.

Dengan demikian, setelah menunjang dengan fasilitas yang baik, pemerintah berharap upaya ini dapat mendorong terjadinya inovasi.

"Karena ekonomi digital tanpa adanya inovasi tidak akan jalan," tegas Airlangga Hartarto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper