Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asuransi Sinarmas Gelar Literasi Keuangan untuk UMKM Belitung

PT Asuransi Sinarmas menggelar literasi keuangan bertema perencanaan keuangan untuk UMKM di wilayah Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.
Direktur Asuransi Sinarmas Dumasi M.M. Samosir (kiri) dan Kepala PLUT-KUMKM Kab. Belitung Mula Samosir di sela-sela Literasi Keuangan untuk UMKM, Sabtu (28/4/2018)/Bisnis-Ana Noviani
Direktur Asuransi Sinarmas Dumasi M.M. Samosir (kiri) dan Kepala PLUT-KUMKM Kab. Belitung Mula Samosir di sela-sela Literasi Keuangan untuk UMKM, Sabtu (28/4/2018)/Bisnis-Ana Noviani

Bisnis.com, TANJUNG PANDAN--PT Asuransi Sinarmas menggelar literasi keuangan bertema perencanaan keuangan untuk UMKM di wilayah Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung.

Direktur Asuransi Sinarmas Dumasi M.M. Samosir menuturkan literasi keuangan digelar agar para pengusaha mikro, kecil, dan menengah dapat mengelola keuangan dengan baik.

"Supaya keuangan UMKM bisa dikelola untuk memperbesar usaha dan mengangkat kesejahteraan bahkan menembus pasar ekspor," kata Dumasi, Sabtu (28/4/2018).

Dumasi mencontohkan, salah satu UMKM yang potensial untuk dikembangkan, yakni batik eco-print dengan motif daun simpor. Menurutnya, konsep batik tersebut mirip dengan mitra UMKM binaan Asuransi Sinarmas, yakni kain ikat Humbang Shibori yang dikembangkan di Humbang Hasudutan, Sumatera Utara.

Kain ikat tersebut sudah diboyong Asuransi Sinarmas untuk go internasional, antara lain ke Kanada, Paris, Budapest, dan Bratislava.

"Orang asing itu suka konsep eco-fashion. Tentu juga harus perhatikan kualitas dan pengemasannya," kata Dumasi.

Kepala Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kebupaten Belitung Mula Samosir mengatakan sekitar 5% pendukuk Belitung berprofesi sebagai pelaku usaha mikro dan kecil. Jumlahnya terus bertambah seiring dengan perkembangan pariwisata di pulau berjuluk Negeri Laskar Pelangi itu.

"Pasca timah, kami mengubah mindset masyarakat untuk menjadi wirausaha yang mendukung sektor pariwisata. Apalagi sekarang Belitung masuk ke dalam 10 destinasi baru pariwisata di Tanah Air," tuturnya.

Menurut Mula, mayoritas UMKM di Belitung bergerak di sektor perdagangan, industri, dan jasa. Adapun, sektor industri yang digeluti, antara lain UMKM kuliner dan kerajinan tangan.

Untuk mendukung pengembangan UMKM, PLUT menggulirkan beragam program pelatihan, seperti kelembagaan, pemasaran, hingga pengemasan dan pengawasan kualitas produk.

"Produk-produk home industry kami kebanyakan dibeli oleh wisatawan. Tahun lalu Belitung kedatangan 379.000 wisatawan dan ditargetkan menjadi 1 juta wisatawan pada 2021. Maka UMKM juga harus kami siapkan," tuturnya.

Mula berharap pihak swasta, seperti Asuransi Sinarmas, ikut bersinergi untuk menggulirkan program-program pro-UMKM. Utamanya, yang menyasar UMKM kerajinan tangan atau kria yang menjadi fokus pengembangan hingga 2021.

"Kami sudah dapat dukungan dari Badan Ekonomi Kreatif untuk mendatangkan designer ke Belitung untuk memfasilitasi UMKM membuat produk yang indah, menarik, dan punya pangsa pasar," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ana Noviani
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper