Bisnis.com, JAKARTA — PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. mendapatkan dana segar Rp2,28 triliun untuk proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dari China Development Bank.
Direktur Utama WIjaya Karya Tumiyana menyatakan pencairan dana ini menunjukan komitmen China Development Bank (CDB) dalam membiayai proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Pada tahap pertama, emiten berkode saham WIKA itu mencairkan US$170 juta ataj Rp2,28 triliun.
“WIKA akan memanfaatkan dana tersebut dengan maksimal sehingga dapat menumbuhkan keyakinan pemangku kepentingan terhadap proyek pembangunan transportasi masa depan Indonesia,” ujarnya melalui siaran pers, Rabu (2/5/2018).
Tumiyana mengatakan lingkup pekerjaan WIKA dalam konsorsium yakni struktur, aristektur, lanskap, serta mekanikal dan elektrikal. Kereta cepat Jakarta-Bandung akan menghubungkan empat stasiun yaitu Halim, Karawang, Walini dan Tegalluar Bandung sepanjang 142,3 kilometer.
Seperti diketahui, WIKA selaku anggota dari 7 perusahaan yang ditunjuk sebagai anggota konsorsium kontraktor proyek kereta cepat memiliki porsi sebesar 30% dari total nilai kontrak US$4,3 miliar (belum termasuk PPn). Artinya, kontrak yang ditangani emiten berkode saham WIKA minimal mencapai US$1,29 miliar.
WIKA merupakan pemegang saham mayoritas di PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI). Perusahaan tersebut dibentuk bersama BUMN lainnya yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk., PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) Tbk., untuk menggarap proyek kereta cepat.
PSBI merupakan pemegang saham mayoritas dengan porsi kepemilikan 60% di perusahaan patungan dengan PT Kereta Cepat Indonesia (KCIC). Sisanya, 40% saham dimiliki oleh konsorsium korporasi China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel