Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Kembali Pertimbangkan Kuota untuk Baja dan Aluminium

Amerika Serikat (AS) kembali mencoba mendorong kuota dan pembatasan lain pada impor baja dan aluminium, serta memperpanjangan pengenaan tarif selama satu bulan untuk Kanada, Meksiko dan Uni Eropa.
Bendera Amerika Serikat/WallpaperCave
Bendera Amerika Serikat/WallpaperCave

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) kembali mencoba mendorong kuota dan pembatasan lain pada impor baja dan aluminium, serta memperpanjangan pengenaan tarif selama satu bulan untuk Kanada, Meksiko dan Uni Eropa.

Adapun sebenarnya, keputusan untuk memperpanjang tenggat waktu itu masih bisa diterima oleh banyak mitra dagang Amerika, tetapi Amerika masih terus mendorong pengecualian ke arah permanen.

"Kami akan memiliki kuota dan pembatasan lain untuk memastikan bahwa kami mempertahankan industri kami untuk kepentingan keamanan nasional," kata penasihat perdagangan DPR Peter Navarro, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (2/5/2018).

Pada Maret lalu, Pemerintah AS memberlakukan tarif 25% untuk impor baja dan 10% untuk aluminium dalam upaya untuk menstabilkan impor dari China, yang telah turun harga dan menempatkan perusahaan AS keluar dari bisnis.

Adapun, pengecualian sementara ditujukan sekutu seperti Kanada, Meksiko dan Uni Eropa, yang akan berakhir pada Selasa (1/5/2018).

Sementara itu, dalam pertemuan yang berlangsung pada Senin malam kemarin, pemerintah Amerika berencana untuk mengenakan tarif penuh untuk impor baja dan aluminium.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland mengatakan dengan berakhirnya pengenaan tarif tambahan adalah langkah maju dari Amerika.

"Kanada akan terus bekerja untuk pembebasan penuh dan permanen," imbuhnya.

Di lain pihak, Gedung Putih telah menambah daftar pengecualian penuh, dari yang hanya Korea Selatan, bertambah lagi dengan Argentina, Australia dan Brasil. Bahkan, Gedung Putih juga berusaha untuk memasukkan impor baja dan aluminium dari Uni Eropa ke dalam daftar pengecualian penuhnya.

Namun, langkah tersebut cepat ditolak oleh Uni Eropa, dan mengatakan Amerika harus menerima pembebasan permanen pada tarif baja dan aluminium, sebelum mengadakan diskusi yang lebih luas tentang perdagangan.

"Kami memiliki beberapa diskusi yang diperkirakan bermanfaat dalam pengurangan seluruh ketegangan perdagangan," kata Sekretaris Perdagangan AS Wilbur Ross.

“Saya pikir kami tidak memiliki niat untuk memberikan perpanjangan berlarut-larut, itu bertentangan dengan seluruh tujuan."

Sebagai informasi, Trump telah menerapkan undang-undang perdagangan tahun 1962 untuk membangun perlindungan bagi produsen baja dan aluminium AS atas dasar keamanan nasional, di tengah kekenyalan dunia dari kedua logam yang sebagian besar disalahkan atas kelebihan produksi China.

Tarif telah meningkatkan perpecahan dengan mitra dagang Amerika, dan menyuguhkan beberapa tantangan bagi Organisasi Perdagangan Dunia.

Pada saat yang sama dengan mengejar tarif logam, administrasi Trump telah menetapkan kebijakan sebagai solusi dari apa yang dikatakannya "pencurian kekayaan intelektual China dari perusahaan AS".

Adapun, delegasi Amerika akan melakukan perjalanan ke Beijing minggu ini untuk membahas masalah ini.

Trump mengancam China, akan menambah tarif impor senilai US$100 miliar, jika pihak China membalas dengan perlakuan sama pada barang-barang AS.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : M. Richard
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper