Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setoran PNBP dalam 4 Bulan Capai 40% dari Target APBN

Bisnis.com, JAKARTA - Membaiknya harga komoditas dan lonjakan harga minyak mentah Indonesia mengatrol penerimaan negara bukan pajak atau PNBP selama 4 bulan terakhir.
PNBP Kehutanan. /Bisnis.com
PNBP Kehutanan. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Membaiknya harga komoditas dan lonjakan harga minyak mentah Indonesia mengatrol penerimaan negara bukan pajak atau PNBP selama 4 bulan terakhir.

Berdasarkan catatan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) total PNBP yang masuk ke kas negara pada bulan April 2018 senilai Rp109,8 triliun atau naik Rp39,5 triliun dari posisi Maret 2018. Capaian ini juga menunjukkan bahwa realisasi PNBP pada caturwulan 1 ini hampir mencapai 40% dari target APBN 2018 sebanyak Rp275 4 triliun.

"Per 30 April lalu, realisasi PNBP senilai Rp109,8 triliun," kata Mariatul Aini Direktur PNBP Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan kepada Bisnis Minggu (6/5/2018).

Adapun seperti yang disinggung dalam beberapa kesempatan, pemerintah cukup optimistis kenaikan harga minyak dan membaiknya harga komoditas akan terus melanjutkan tren positif penerimaan negara bukan pajak.

Dalam publikasi APBN Kita yang diterbitkan setiap bulan, meski di satu sisi kenaikan harga minyak yang telah melebihi dari asumsi makro ini akan berdampak pada membengkaknya subsidi, tetapi dari sisi penerimaan kenaikan harga minyak memiliki implikasi positif.

Khusus PNBP, tren perbaikan penerimaan ini sudah terjadi sejak tahun lalu. Tahun lalu, realisasi PNBP realisasi PBNP mencapai Rp308,6 triliun atau 118,5% dari target dalam APBN Perubahan senilai Rp260,2 triliun.

Selain dampak dari kenaikan harga minyak, pemerintah juga memproyeksikan bahwa pengelolaan PNBP makin optimal dengan perbaikan regulasi melalui revisi Undang-Undang PNBP yang sekarang masih bergulir di DPR. Salah satu rencana pengaturan dalam revisi UU tersebut ada pelonggaran mekanisme penentuan tarif bagi jenis komoditas yang sering berubah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Edi Suwiknyo
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper