Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I Capai 5,06%

Badan Pusat Statistik mengumumkan pertumbuhan ekonomi kuartal I/2018 sebesar .
Ilustrasi./.
Ilustrasi./.

Bisnis.com, JAKARTA –  Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi kuartal I /2018 sebesar 5,06% year on year atau naik 0,05 % dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 5,01%.

Capaian tersebut  lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal IV/2017.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan angka pertumbuhan kuartal I/2018 sangat menjanjikan, karena lebih tinggi dari periode yang sama pada 2017, 2016 dan 2015.

"Kita harapkan di triwulan (kuartal) selanjutnya bisa lebih tinggi lagi karena ada momen Lebaran, Pilkada, Asian Games dan lain sebagainya," kata Suhariyanto, Senin (7/5/2017).

Secara lapangan usaha, pertumbuhan ekonomi di dorong oleh sektor informasi dan komunikasi yang tumbuh sebesar 8,69%, transportasi dan pergudangan 8,59%, serta jasa lainnya sebesar 8,42%.

Adapun, pertumbuhan sektor industri sebesar 4,5% dengan andil terhadap PDB sekitar 20,27%. Pertumbuhan industri tersebut didorong oleh industri nonmigas a.l. industri mesin, makanan dan minuman, tekstil, serta industri kulit dan barang dari kulit.

Data BPS juga menunjukan sektor konstruksi yang tumbuh mencapai 7,35%, atau naik signifikan dibandingkan kuartal I/2017 sebesar 5,9%.

"Sumber pertumbuhan ekonomi triwulan I/2018 kalau dilihat dari sisi lapangan usaha dipicu oleh industri pengolahan," kata Suhariyanto.

Dia menambahkan pangsa industri pengolahan meningkat menjadi 0,97% pada tahun ini.

Seperti diketahui, BPS melaporkan angka pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2017 sebesar 5,19% secara year-on-year (yoy).

Dengan capaian tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2017 mencapai 5,07%.

Pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2017 dipengaruhi berbagai faktor seperti pertumbuhan ekonomi global serta realisasi belanja pemerintah terutama untuk belanja barang, modal dan pegawai.

Belanja pemerintah pada 2017 tercatat sebesar Rp623,35 triliun atau 29,22% dari pagu 2017, yang sebesar Rp2.133,3 triliun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper